Menjelajahi Museum Sejarah Jakarta, Bangunan yang Menjadi Saksi Bisu Perubahan Ibu Kota dari Zaman ke Zaman

BOGORINSIDER.com - Jakarta, ibu kota Indonesia, adalah kota yang memiliki sejarah panjang dan beragam.

Salah satu tempat yang dapat mengungkapkan sejarah Jakarta adalah Museum Sejarah Jakarta, yang juga dikenal sebagai Museum Fatahillah atau Museum Batavia.

Museum ini terletak di kawasan Kota Tua Jakarta, yang merupakan pusat pemerintahan dan perdagangan pada masa kolonial Belanda.

Museum Sejarah Jakarta berdiri megah di Jalan Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat.

Bangunan ini dahulu merupakan Balai Kota Batavia, yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jenderal Joan van Hoorn.

Baca Juga: Model yang menarik dan unik 8 tips desain rak buku minimalis motif sarang lebah menjadi trend 2024

Bangunan ini menyerupai Istana Dam di Amsterdam, terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat.

Serta, bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara.

Tanggal 10 Juli 1710, bangunan gedung Balai Kota ini diresmikan oleh Gubernur Jenderal Abraham van Riebeeck, sesuai dengan prasasti yang ada di Museum Sejarah Jakarta.

Pada awal berdirinya, gedung ini berfungsi sebagai StadHuis (Balai Kota) dan Raad Van Justitie (Dewan Pengadilan).

Selama dua abad, balai kota Batavia ini digunakan sebagai kantor administrasi kota Batavia.

Setelah Indonesia merdeka, bangunan ini mengalami beberapa perubahan fungsi.

Pada tahun 1925 sampai dengan 1942, gedung ini digunakan sebagai kantor Provinsi Jawa Barat.

Pada tahun 1942 sampai dengan 1945, gedung ini digunakan sebagai markas tentara Jepang.