Google Cloud Luncurkan Dua Program Keamanan Siber di Indonesia, Fokus pada AI dan Literasi Digital

photo author
- Jumat, 18 Juli 2025 | 09:25 WIB
Google Cloud Luncurkan Dua Program Keamanan Siber di Indonesia, Fokus pada AI dan Literasi Digital (foto logo google/gadgets360.com)
Google Cloud Luncurkan Dua Program Keamanan Siber di Indonesia, Fokus pada AI dan Literasi Digital (foto logo google/gadgets360.com)

BOGORINSIDER.com -- Google Cloud resmi mengumumkan dua inisiatif strategis untuk memperkuat sistem keamanan siber bisnis di Indonesia.

Kedua program ini diluncurkan sebagai bagian dari perluasan layanan Jakarta Cloud Region yang telah dioperasikan sejak 2020, dan bertujuan mendukung perusahaan menghadapi serangan siber yang semakin kompleks dan masif.

Baca Juga: Pendiri Windsurf Direkrut Google, OpenAI Gagal Akuisisi Startup AI Senilai Rp 48 Triliun

Program pertama adalah Google Cloud Security Operations Data Region Indonesia, di mana seluruh data terkait keamanan akan di-host secara lokal di pusat data Google Cloud yang berada di Jakarta.

Hal ini memungkinkan perusahaan mematuhi kebijakan data lokal dan mengelola telemetri keamanan tanpa harus mengirimkan data ke luar negeri.

Fanly Tanto, Country Director Google Cloud Indonesia, menjelaskan bahwa layanan baru ini mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke dalam platform Google Security Operations.

Teknologi ini membantu tim keamanan IT menangani ratusan hingga ribuan notifikasi ancaman setiap harinya dengan efisien.

“Dengan AI seperti Gemini, kini perusahaan dapat melakukan investigasi otomatis, membuat playbook hanya dengan prompt sederhana, dan mendeteksi aktivitas mencurigakan dalam bahasa natural termasuk bahasa Indonesia,” jelas Fanly dalam peluncuran di Jakarta, Kamis (17/7/2025).

Baca Juga: Google Translate Pernah Salah Terjemah ‘Penganut Bumi Datar’, Jadi Disebut Orang Gila

Program kedua yang diluncurkan adalah ‘Indonesia BerdAIa untuk Keamanan Siber’, sebuah inisiatif edukasi dan penilaian kesiapan keamanan digital yang ditujukan untuk seluruh jenjang staf perusahaan, dari level staf junior hingga eksekutif.

Program ini digelar bersama mitra strategis Google seperti Accenture, Deloitte, dan Elitery.

Tujuan utama program ini adalah membantu organisasi mengukur tingkat kematangan keamanan siber mereka, mengidentifikasi celah keterampilan, serta menyusun roadmap transformasi yang melibatkan teknologi, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia.

Fanly menekankan pentingnya literasi digital lintas fungsi di dalam perusahaan.

“Literasi siber tidak boleh terbatas hanya di divisi IT atau keamanan saja, tetapi harus menjadi pemahaman seluruh organisasi,” ujarnya.

Dua program baru ini dirancang untuk menjawab tiga tantangan utama yang dihadapi perusahaan di Indonesia dalam dunia siber: tingginya jumlah ancaman digital, beban kerja manual tim IT, serta kurangnya tenaga ahli di bidang keamanan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Damar Aryo Pamungkas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X