Di pos ini pendaki biasanya menyesuaikan napas, mengatur minum, dan memeriksa kembali perlengkapan.
Memasuki Pos 3, jalurnya semakin menanjak. Pemandangan hutan rapat mulai berganti dengan pepohonan yang lebih jarang. Ketinggian membuat udara terasa lebih dingin.
Pendaki yang berpengalaman sering menyebut bahwa tantangan utama jalur Linggarjati bukan sekadar kondisi fisik, tetapi bagaimana seseorang mengelola ritme dan kesabaran.
Baca Juga: Menyusuri Tenangnya Wisata Perkebunan Teh Medini Kendal yang Sulit Dilupakan
Jika terburu buru, tenaga cepat habis. Jika terlalu pelan, waktu bisa terbuang dan perjalanan menjadi lebih berat.
Pos 4 adalah salah satu titik ikonik. Di sini horizon mulai terlihat lebih luas. Angin lembut menyapa wajah, seolah memberi tanda bahwa perjuangan baru saja dimulai.
Dari pos ini menuju Pos 5, jalur cukup teknis. Kombinasi tanjakan curam dan medan berbatu membuat pendaki harus berhati hati.
Namun keindahan alam di sisi kanan trek sering menenangkan perhatian. Kabut tipis bergeser di antara pepohonan, menciptakan suasana yang menenangkan di tengah kelelahan.