BOGORINSIDER.com --Ada banyak jalur menuju puncak tertinggi di Jawa Barat, tetapi hanya satu yang sering meninggalkan jejak mendalam bagi para pendaki. Linggarjati.
Jalur legendaris yang dikenal berat, menanjak terus, dan jarang memberi waktu untuk benar benar beristirahat. Namun justru karena itulah jalur ini menyimpan cerita perjalanan yang berbeda bagi siapa pun yang mencoba menaklukkannya.
Gunung Ciremai, dengan puncaknya yang menjulang 3078 meter, bukan sekadar gunung. Ia adalah ruang ujian kesabaran, ketahanan, dan rekonsiliasi dengan diri sendiri.
Awal Perjalanan di Jalur Linggarjati
Perjalanan dimulai dari Basecamp Linggarjati yang berada di Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Suasananya selalu hidup saat akhir pekan.
Baca Juga: Keindangan Wisata Situ Wulukut Kuningan Jawa Barat dan Cerita Tenang dari Tengah Hutan
Para pendaki menyiapkan logistik, mengurus simaksi, dan melakukan pengecekan peralatan.
Petugas Taman Nasional Gunung Ciremai biasanya mengingatkan tentang cuaca, status jalur, serta aturan konservasi yang perlu diperhatikan sejak pos pertama.
Tidak lama setelah meninggalkan basecamp, jalur langsung menunjukkan karakter aslinya. Tanjakan.
Tidak tunggu lama, tidak memberi pemanasan pelan pelan. Trek yang dipenuhi tanah padat, akar pohon, serta bebatuan membuat langkah awal terasa cukup menantang bagi pendaki pemula.
Namun di balik beratnya medan, hutan di sepanjang jalur masih terjaga. Suara serangga dan burung menghadirkan ritme alam yang menemani perjalanan.
Baca Juga: Menyusuri Sunyinya Wisata Hutan Karet Boja Kendal, Cocok Untuk Tempat Healingmu
Pos Pos yang Menguji Fisik dan Mental
Jalur Linggarjati terkenal dengan susunan pos yang jaraknya relatif pendek tetapi tanjakannya panjang. Dari Pos 1 menuju Pos 2 saja sudah mulai terasa perbedaan elevasi yang signifikan.