BOGORINSIDER.com --Pagi di perbukitan Karanganyar selalu punya cara untuk membuat siapa pun merasa diterima salah satunya wisata kemuning.
Angin yang datang dari lereng Lawu membawa aroma tanah basah, lalu perlahan memeluk hamparan kebun teh wisata kemuning yang terlihat seperti karpet hijau yang tak berujung.
Agrowisata Kebun Teh Kemuning menjadi salah satu tempat di mana waktu seolah berjalan lebih perlahan.
Banyak orang datang bukan hanya untuk melihat landscape yang indah, tetapi untuk mencari jeda dari ritme hidup yang padat.
Baca Juga: Wisata Murah Meriah Gak Bikin Kantong Jeboh di Danau Cipondoh Tangerang Untuk Keluarga
Di tempat inilah banyak perjalanan dimulai. Bukan perjalanan panjang yang membutuhkan persiapan rumit, tetapi perjalanan sederhana untuk mengistirahatkan pikiran.
Dalam jarak yang tidak terlalu jauh dari pusat kota Solo, Kebun Teh Kemuning berubah menjadi ruang pelarian yang mudah dijangkau.
Namun, di balik kesederhanaannya, ada cerita yang jarang dibicarakan tentang bagaimana ruang ini mampu memberikan dampak bagi siapa pun yang hadir.
Pesona Hamparan Teh yang Membuat Banyak Orang Kembali
Tidak sedikit yang datang tanpa tujuan tertentu. Mereka hanya ingin duduk, memandang bukit yang berlapis warna hijau.
Keindahan Agrowisata Kebun Teh Kemuning memang tidak pernah berlebihan. Bentuknya sederhana, tetapi memberikan ketenangan yang begitu kuat.
Di sepanjang jalur kebun, pengunjung bisa melihat petani memetik pucuk teh. Aktivitas yang dilakukan dengan ritme teratur ini menjadi semacam meditasi visual.
Suara gunting yang menyentuh daun teh, gesekan keranjang bambu, hingga langkah ringan di tanah basah menciptakan suasana yang sulit ditemukan di tempat lain.
Hal menarik lainnya adalah latar Gunung Lawu yang muncul di kejauhan. Ketika cuaca cerah, garis punggung gunung terlihat begitu tegas dan menjadi pelengkap sempurna bagi pemandangan kebun teh. Semua elemen ini berkumpul tanpa saling merebut perhatian.