BOGORINSIDER.com — Tak jauh dari pusat Kota Mamuju, tersembunyi sebuah desa yang menyimpan keindahan alami dan nilai-nilai budaya yang kuat: Desa Botteng Utara. Di tengah derasnya arus modernisasi, desa ini berdiri tegak dengan karakter khasnya tenang, hijau, dan penuh kearifan lokal.
Desa Botteng Utara kini dikenal sebagai salah satu desa wisata unggulan Sulawesi Barat, berkat keindahan lanskapnya dan kehangatan warganya yang masih hidup selaras dengan alam.
Pesona Alam yang Masih Asri
Begitu memasuki wilayah Botteng Utara, udara segar langsung menyapa. Hamparan sawah, sungai jernih, dan hutan bambu menjadi pemandangan sehari-hari warga. Suara burung pagi berpadu dengan desir angin membuat suasana terasa damai seolah waktu berjalan lebih lambat di sini.
Di beberapa sudut desa, terdapat area wisata alam seperti Air Terjun Salule’bo dan Bukit Tapalang, yang sering dikunjungi wisatawan lokal. Jalur trekking alami menembus hutan kecil, menawarkan pengalaman petualangan ringan sambil menikmati pemandangan hijau dari ketinggian.
Sungai di Botteng Utara juga menjadi tempat favorit untuk mandi sore dan bermain anak-anak desa, menciptakan suasana khas pedesaan yang penuh tawa.
Baca Juga: Pantai Dato Majene: Kuliner Laut dan Panorama Senja yang Memikat
Budaya yang Tetap Dijaga dengan Bangga
Selain alam, Botteng Utara juga terkenal karena masyarakatnya masih mempertahankan tradisi Mandar yang sarat makna. Salah satunya adalah Sayyang Pattuddu, tari kuda khas Sulbar yang biasanya digelar dalam perayaan Maulid Nabi atau upacara syukuran panen.
Kuda yang dihias warna-warni menari mengikuti irama musik gendang dan gong. Anak-anak duduk di atasnya dengan bangga, diiringi sorak warga yang menonton. Tradisi ini menjadi simbol penghormatan dan sukacita, serta bukti bahwa budaya lokal masih hidup dan dicintai.
Selain itu, warga Botteng juga memiliki kebiasaan gotong royong yang kuat. Setiap kegiatan desa mulai dari panen padi hingga pembangunan rumah dilakukan bersama. Nilai kebersamaan inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan kehidupan masyarakat pesisir pegunungan.
Homestay dan Pengalaman Wisata Lokal
Konsep desa wisata di Botteng Utara dijalankan dengan melibatkan warga secara langsung. Banyak rumah warga yang kini berfungsi sebagai homestay. Wisatawan bisa menginap, makan bersama keluarga lokal, belajar menanam padi, atau ikut membuat makanan tradisional seperti baje dan kue cucur.
Salah satu pengalaman favorit wisatawan adalah belajar menenun kain khas Mandar menggunakan alat tradisional. Aktivitas ini bukan hanya edukatif, tetapi juga memberi penghasilan tambahan bagi ibu-ibu desa yang terampil menjaga warisan leluhur.