Mengenal Desa Wisata Botteng Utara, Permata Tersembunyi Mamuju

Selain itu, wisatawan juga diajak mengenal kebun kopi dan kakao milik warga, yang tumbuh subur di lereng-lereng perbukitan. Aroma tanah basah dan biji kopi segar menciptakan kesan autentik yang sulit ditemukan di kota.

Baca Juga: Menikmati Senja dan Camping di Bukit Jati Gentungan Sulawesi Barat

Komunitas Lokal dan Ekowisata

Desa Botteng Utara juga menjadi contoh sukses penerapan ekowisata berbasis masyarakat di Sulawesi Barat. Pemuda-pemudi desa membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang mengelola kebersihan, promosi, dan paket wisata edukatif.

Mereka aktif membuat tur tematik seperti “Sehari Bersama Petani”, “Wisata Sungai dan Kopi”, serta “Belajar Tradisi Mandar”. Program ini dirancang agar wisatawan tidak hanya berkunjung, tetapi benar-benar memahami cara hidup warga.

Pendekatan ini menjadikan Botteng Utara bukan sekadar destinasi, tetapi ruang belajar tentang keseimbangan antara manusia dan alam, modernitas dan tradisi.

Pendidikan dan Perubahan yang Menginspirasi

Menariknya, Botteng Utara kini juga dikenal sebagai desa dengan semangat pendidikan tinggi. Banyak anak muda desa yang kembali setelah menempuh kuliah di kota untuk berkontribusi. Mereka membawa ide baru: digitalisasi promosi wisata, pelatihan bahasa Inggris untuk pemandu lokal, hingga program pengolahan hasil pertanian menjadi produk siap jual.

Inovasi dan semangat muda inilah yang membuat Botteng Utara berkembang pesat tanpa kehilangan jati dirinya.

Botteng Utara bukan hanya destinasi wisata ia adalah cermin dari filosofi hidup masyarakat Sulawesi Barat: “Malilu Sipakainge, Mali’ Siparappe, Rebba Sipatokkong” saling mengingatkan, saling menolong, dan saling menguatkan.

Setiap sudut desa mengajarkan makna kebersamaan dan kejujuran. Setiap senyum warga membawa ketenangan yang tulus. Di tengah dunia yang serba cepat, Botteng Utara hadir sebagai pengingat bahwa kehidupan paling indah justru ada dalam kesederhanaan yang selaras dengan alam.