BOGORINSIDER.com --Udara Puncak pagi itu dingin dan lembap, tapi di tengah kabut yang perlahan menipis, sebuah permukaan air mulai menampakkan pantulan langit.
Hijau, lalu biru, lalu keemasan ketika sinar matahari menembus lembah. Inilah Telaga Warna, salah satu permata alami yang membuat siapa pun terdiam saat melihatnya untuk pertama kali.
Di Antara Kabut dan Keheningan
Terletak di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Telaga Warna bisa dicapai sekitar dua jam dari pusat Kota Bogor. Jalan menuju ke sana berliku di antara kebun teh dan udara pegunungan yang sejuk.
Begitu tiba, pengunjung disambut oleh panorama telaga yang dikelilingi hutan tropis lebat.
Nama “Telaga Warna” berasal dari fenomena unik airnya yang bisa berubah warna tergantung sudut pandang dan cahaya matahari. Kadang hijau toska, kadang kebiruan, bahkan keemasan saat senja.
Baca Juga: Pesona Wisata Alam Bogor, Curug Cibaliung Surga Tersembunyi dengan Air Jernih di Sentul
Masyarakat sekitar percaya, perubahan warna itu adalah pantulan dari berbagai vegetasi dan mineral di dasar danau, serta permainan cahaya alami yang memukau.
Setiap tempat indah di Bogor selalu punya kisahnya, dan Telaga Warna tak terkecuali. Legenda setempat menceritakan tentang seorang raja yang bersedih karena putrinya menolak lamaran banyak pangeran.
Dalam amarahnya, sang raja mengutuk kerajaannya, hingga seluruh istana tenggelam dan terbentuklah telaga berwarna-warni.
Meski kisah itu hanya legenda, cerita ini menambah aura mistis yang menyelimuti tempat ini. Saat kabut turun dan suara hutan menggaung pelan, suasananya terasa seperti menyentuh masa lalu.
Telaga Warna bukan sekadar tempat wisata alam biasa. Ia seperti ruang meditatif bagi siapa pun yang ingin diam sejenak. Banyak pengunjung datang hanya untuk duduk di tepi danau, mendengarkan burung, dan merasakan hembusan angin dari hutan.
Airnya yang tenang memantulkan pepohonan tinggi di sekelilingnya, menciptakan pemandangan simetris yang memukau, terutama di pagi hari saat cahaya matahari pertama kali muncul di balik kabut.
Di tepi danau, terdapat menara pandang sederhana yang memungkinkan pengunjung menikmati panorama dari ketinggian. Dari atas, gradasi warna telaga terlihat jelas: hijau zamrud di tepi, biru pekat di tengah, dan kuning keemasan di area dangkal.