BOGORINSIDER.com --Kabut pagi masih menggantung di antara batang pinus ketika langkah kaki pertama menyentuh tanah basah di kawasan Gunung Pancar.
Suara burung terdengar sayup di kejauhan, dan aroma tanah yang lembap berpadu dengan udara pegunungan yang segar. Di sinilah banyak orang Bogor dan Jakarta datang untuk satu tujuan sederhana mencari tenang.
Hutan Pinus yang Selalu Memanggil
Terletak di Desa Karang Tengah, Babakan Madang, Gunung Pancar sudah lama menjadi magnet wisata alam di Sentul. Bukan sekadar hutan pinus, tapi juga ruang bagi siapa pun yang ingin rehat dari rutinitas perkotaan.
Begitu memasuki kawasan hutan, mata disambut oleh deretan pinus tinggi menjulang yang seolah menjaga rahasia ketenangan di dalamnya. Sinar matahari yang menembus celah batang menciptakan pemandangan yang menenangkan, sempurna untuk piknik, sesi foto, atau sekadar rebahan di atas hammock sambil mendengar desiran angin.
Gunung Pancar bukan hanya tentang pepohonan. Di sini juga ada pemandian air panas alami yang menjadi daya tarik utama. Sumber air panas berasal dari perut bumi Gunung Pancar, mengandung belerang ringan yang dipercaya mampu meredakan pegal dan membuat kulit lebih halus.
Banyak pengunjung datang saat pagi atau sore hari, ketika suhu udara masih dingin. Sensasi berendam di air hangat dengan latar pepohonan rimbun dan kabut tipis menciptakan suasana seperti spa alami di tengah hutan.
Seorang wisatawan asal Tangerang, Rina (32), bercerita, “Setiap datang ke sini, rasanya kayak di-reset ulang.
Setelah berendam, badan enteng, pikiran juga adem.” Cerita semacam ini sering terdengar dari mereka yang datang bukan hanya untuk liburan, tapi juga untuk menenangkan diri.
Selain pemandian air panas, Gunung Pancar juga terkenal sebagai lokasi kemah keluarga dan foto prewedding.
Area camping ground dikelola dengan baik, menyediakan area datar luas dengan pemandangan pinus yang cantik saat pagi.
Beberapa komunitas pecinta alam bahkan rutin menggelar kegiatan gathering atau yoga di tengah hutan. Bagi fotografer, sinar matahari pagi yang menembus pinus menciptakan efek cahaya dramatis yang sulit ditemukan di tempat lain.
Untuk yang mencari kegiatan ringan, tersedia jalur sepeda gunung dan jalan trekking singkat mengelilingi hutan. Semua aktivitas itu menambah warna bagi siapa pun yang ingin menyatu dengan alam tanpa harus mendaki gunung yang ekstrem.