destinasi-wisata

Menyapa Langit Semarang di Wisata Masjid Agung Jawa Tengah, Keindahan Arsitektur Bikin Takjub

Sabtu, 8 November 2025 | 15:22 WIB
Payung raksasa di halaman Masjid Agung Jawa Tengah terbuka megah di bawah langit senja, menghadirkan harmoni antara iman dan keindahan. Foto/Bogorinsider.com (Foto/Bogorinsider.com)

BOGORINSIDER.com --Sore di Semarang terasa hangat ketika langit mulai berubah warna menjadi jingga keemasan. Di kejauhan, siluet menara tinggi menjulang anggun di antara gedung-gedung modern kota.

Itulah Masjid Agung Jawa Tengah, simbol kemegahan dan kedamaian yang memadukan arsitektur Islam, Jawa, dan modern dalam satu harmoni yang memesona.

Berlokasi di Jl. Gajah Raya, Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, masjid ini menjadi salah satu ikon spiritual sekaligus wisata religi paling megah di Indonesia.

Tak hanya menjadi tempat ibadah, Masjid Agung Jawa Tengah juga menjadi ruang kontemplasi, edukasi, dan wisata yang sarat makna.

Baca Juga: Liburan Wisata Edukasi Sam Poo Kong Semarang, Persinggahan Laksamana Cheng Ho yang Penuh Makna

Simbol Kebanggaan Jawa Tengah

Masjid Agung Jawa Tengah atau MAJT dibangun pada tahun 2001 dan diresmikan pada 2006. Kompleksnya berdiri megah di atas lahan seluas 10 hektar.

Arsitekturnya memadukan gaya Timur Tengah, Jawa, dan modern. Kubah besar di tengah dikelilingi oleh empat menara tinggi yang menjulang 62 meter, melambangkan keagungan dan keseimbangan.

Namun daya tarik utama masjid ini adalah menara Asmaul Husna setinggi 99 meter. Dari puncaknya, pengunjung dapat menikmati panorama Kota Semarang yang memukau dari pesisir laut hingga perbukitan Ungaran.

Saat matahari terbenam, pemandangan dari atas menara terasa magis, seolah-olah kota menyatu dengan langit.

Keajaiban Payung Raksasa

Salah satu daya tarik unik dari Masjid Agung Jawa Tengah adalah enam payung hidrolik raksasa di halaman utama. Payung ini dapat membuka dan menutup secara otomatis, terinspirasi dari Masjid Nabawi di Madinah.

Baca Juga: Menyusuri Destinasi Wisata Kota Lama Semarang, Jejak Eropa di Jawa Tengah

Ketika terbuka penuh, suasananya terasa megah dan syahdu. Banyak jamaah duduk di bawah payung sambil membaca Al-Qur’an, berbincang, atau sekadar menikmati semilir angin sore.

Momen terbaik adalah saat menjelang Magrib, ketika cahaya senja memantul di atas lantai marmer dan payung-payung terbuka dengan anggun. Suasana itu menghadirkan ketenangan sekaligus kekaguman.

Arsitektur yang Sarat Filosofi

Masjid ini bukan hanya megah secara visual, tetapi juga kaya akan makna. Kubah utama berbentuk setengah bola melambangkan keesaan Allah. Sementara kombinasi gaya Jawa pada bagian atap limasan dan ukiran kaligrafi Arab di dinding menunjukkan harmoni budaya dan spiritualitas.

Halaman:

Tags

Terkini