destinasi-wisata

Menyusuri Waktu di Destinasi Wisata Benteng Speelwijk, Saksi Bisu Abad ke-17 di Banten

Rabu, 5 November 2025 | 19:35 WIB
Benteng Speelwijk berdiri kokoh di tepi laut Banten, menyimpan kisah masa lalu yang tak lekang waktu. Foto/Bogorinsider.com (Foto/Bogorinsider.com)

BOGORINSIDER.com --Tak jauh dari hiruk-pikuk kota Serang, berdiri sebuah benteng tua yang diam tetapi berbicara banyak.

Namanya Benteng Speelwijk. Dinding tebalnya memang tak lagi utuh, namun setiap bata dan retakan menyimpan kisah panjang tentang masa ketika Banten menjadi pusat perdagangan paling penting di Asia Tenggara.

Jejak Masa Kolonial di Tanah Kesultanan

Benteng Speelwijk terletak di Kampung Pamarican, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten.

Benteng ini dibangun sekitar tahun 1681 oleh VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) perusahaan dagang Belanda yang kala itu berkuasa di Nusantara.

Baca Juga: Menyusuri Keindahan Destinasi Wisata Panta Anyer Banten, Nikmati Laut, Matahari, dan Cerita yang Tak Usai

Tujuan utamanya adalah melindungi kepentingan Belanda di wilayah Banten, yang terkenal makmur karena rempah-rempah dan pelabuhannya yang ramai.

Nama “Speelwijk” diambil dari Cornelis Speelman, Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada masa itu. Lokasinya strategis, hanya beberapa ratus meter dari pesisir utara Banten Lama, menghadap langsung ke laut.

Dari tempat ini, VOC bisa memantau keluar-masuk kapal yang berlayar menuju Teluk Banten.

Namun di balik temboknya yang tinggi, tersimpan kisah pertentangan antara kekuasaan kolonial dan kedaulatan lokal.

Benteng ini berdiri tak jauh dari Masjid Agung Banten dan kompleks Kesultanan Banten Lama simbol kejayaan Islam di tanah Jawa bagian barat. Dua dunia berbeda, dua peradaban yang saling bertemu dalam diam.

Baca Juga: Wisata Agro Bukit Waruwangi “Mini New Zealand” di Banten yang Cocok untuk Liburan Alam

Arsitektur dan Keindahan yang Bertahan

Meski sudah berusia lebih dari tiga abad, bentuk dasar Benteng Speelwijk masih terlihat jelas. Dinding bata merah setebal hampir dua meter berdiri kokoh, meski di beberapa bagian sudah runtuh dimakan usia. Di sisi selatan terdapat gerbang besar berbentuk lengkung, sisa arsitektur khas Eropa abad ke-17.

Bagian dalam benteng dulunya digunakan sebagai barak tentara, gudang mesiu, dan ruang tahanan. Kini, ruang-ruang itu berubah menjadi spot foto yang penuh atmosfer historis. Cahaya matahari yang masuk melalui celah dinding memberi kesan dramatis, seolah membawa pengunjung kembali ke masa lampau.

Beberapa pengunjung menggambarkan Speelwijk seperti “lukisan hidup”. Rumput liar tumbuh di antara batu bata tua, burung beterbangan di atas reruntuhan, dan dari kejauhan terdengar suara adzan dari Masjid Banten Lama.

Halaman:

Tags

Terkini