Menurut legenda, gua ini dahulu sering digunakan oleh para tokoh spiritual untuk bersemedi. Salah satunya adalah Pangeran Diponegoro, yang disebut pernah beristirahat dan berdoa di dalam gua selama masa perjuangan melawan penjajah.
Masyarakat percaya bahwa suara batu-batu di dalam gua adalah simbol keseimbangan antara manusia dan alam. Tabuhan gamelan alami dianggap sebagai “napas bumi” suara yang lahir dari harmoni semesta.