BOGORINSIDER.com --Ada sesuatu yang magis ketika seseorang berdiri di tepi laut dan mendengar deru ombak yang datang silih berganti. Di Pacitan, ada satu tempat yang membuat semua itu terasa lebih dalam dan jujur Pantai Srau.
Di sini, laut, langit, dan tebing karang berpadu dalam harmoni yang jarang ditemui di pantai-pantai lain di Jawa Timur.
Tiga Teluk, Tiga Karakter
Pantai Srau bukan sekadar satu pantai, melainkan tiga teluk yang masing-masing punya pesona berbeda.
Teluk pertama menyuguhkan ombak tenang dengan hamparan pasir luas, cocok untuk berjalan kaki sambil menikmati angin laut. Teluk kedua adalah surga bagi peselancar, dengan ombak tinggi yang menantang adrenalin.
Baca Juga: Rahasia di Balik Keindahan Goa Gong Pacitan, Wisata Alam yang Memukau Dunia
Sementara teluk ketiga, tersembunyi di balik bukit kecil, menawarkan suasana yang paling sunyi tempat ideal untuk merenung di antara bunyi alam yang ritmis.
Ketiga teluk ini dihubungkan oleh jalan setapak dari batu karang dan rerumputan laut. Saat senja tiba, seluruh permukaan air laut memantulkan cahaya jingga keemasan, menciptakan panorama yang membuat banyak orang terdiam, terpikat oleh keindahan yang sederhana.
Perjalanan Menuju Sunyi
Dari pusat kota Pacitan, Pantai Srau berjarak sekitar 25 kilometer. Perjalanan menuju ke sana melewati jalan yang berliku di antara perbukitan dan ladang-ladang jagung.
Bagi sebagian orang, perjalanan ini menjadi bagian dari pengalaman spiritual: setiap tikungan menghadirkan pemandangan baru dan udara segar yang membawa ketenangan.
Setibanya di lokasi, aroma asin laut langsung menyapa. Tidak banyak pedagang atau keramaian, hanya suara debur ombak dan camar yang terbang rendah di atas kepala. Suasana ini yang membuat banyak wisatawan menjuluki Pantai Srau sebagai “tempat di mana waktu melambat.”
Baca Juga: Menyelami Keindahan Wisata Alam Curug Leuwi Hejo, Kolam Jernih di Kaki Gunung Pancar Sentul Bogor
Ombak yang Menyimpan Cerita
Para peselancar dari berbagai daerah datang ke Pantai Srau untuk menaklukkan ombaknya yang dikenal kuat dan stabil.
Namun bagi warga lokal, ombak ini bukan sekadar permainan alam ia adalah simbol kehidupan.
“Ombak datang dan pergi, tapi pantai tetap di sini,” kata seorang nelayan tua yang tinggal di sekitar pantai.