Hasilnya luar biasa. Dalam dua bulan, lebih dari 5.000 unggahan muncul dengan tagar tersebut, sebagian besar berasal dari mahasiswa dan pekerja muda Bogor.
Baca Juga: Tren Baru: Gaya Hidup Ramah Lingkungan di Bogor
Dari Ampas Jadi Inspirasi
Dampak gerakan ini bahkan sampai ke sektor kreatif. Beberapa desainer lokal kini membuat produk eco-art dari ampas kopi, mulai dari lilin aromaterapi hingga cat alami untuk mural.
Salah satunya Studio Bumi Bogor, yang menciptakan “Kopi Board” papan lukis berbahan dasar bubuk kopi kering dan resin alami. “Kami ingin kopi punya kehidupan kedua,” ujar Gema, pendirinya. “Ini bukan sekadar seni, tapi bentuk penghormatan terhadap alam.”
Karya mereka kini dipajang di beberapa kafe sebagai bagian dari kampanye “Kopi untuk Bumi”.
Menyeduh Kesadaran Baru
Di kota yang dikenal dengan hujan dan kesejukannya, kopi bukan sekadar minuman, melainkan gaya hidup. Kini, gaya itu bertransformasi menjadi gerakan sadar lingkungan yang nyata.
Warga Bogor tidak lagi hanya menikmati kopi, tapi juga ikut menjaga bumi dari setiap tegukan.
Dari tumbler kecil hingga sistem daur ulang, setiap langkah membawa pesan yang sama: bahwa perubahan besar dimulai dari hal sederhana dari secangkir kopi tanpa sampah.
Bogor sedang menulis kisah barunya, dan aroma kopi hijau ini menjadi tanda bahwa masa depan bisa terasa hangat sekaligus bersih.