destinasi-wisata

Tren Baru: Gaya Hidup Ramah Lingkungan di Bogor

Senin, 27 Oktober 2025 | 19:38 WIB
Anak muda Bogor membersihkan taman kota sambil menikmati suasana hujan sore. (Foto/ Istimewa.)

Fenomena ini menunjukkan bagaimana Bogor bertransformasi menjadi kota yang lebih sadar terhadap lingkungan tanpa kehilangan identitasnya sebagai kota hujan yang sejuk dan kreatif.

Pasar Lokal Ikut Bergerak

Gaya hidup ramah lingkungan tidak berhenti di komunitas. Pasar dan bisnis lokal mulai menyesuaikan diri. Di Pasar Devoyage misalnya, kini ada gerai refill station yang menyediakan sabun, sampo, dan detergen curah. Pengunjung cukup membawa wadah sendiri untuk mengisi ulang kebutuhan rumah tangga.

Pelaku UMKM juga berinovasi. Dari pengrajin tas daur ulang di Cibinong hingga produsen kopi yang memakai kemasan biodegradable, semua bergerak dalam arah yang sama: membangun ekonomi hijau.

Bagi mereka, tren ini bukan hanya soal branding, tapi keberlanjutan. Seperti yang diungkapkan oleh Nita, pemilik merek HijauKita: “Produk yang baik bukan cuma yang laku dijual, tapi juga yang tidak merusak alam.”

Baca Juga: Nikmati Weekend Liburanmu Bersama Keluarga ke Destinasi Wisata Seru di Eco Art Park Sentul

Ketika Alam Jadi Identitas Kota

Bogor selalu dikenal sebagai kota yang dekat dengan alam. Namun kini, hubungan itu semakin dalam. Bukan hanya karena pepohonan rindang atau udara sejuknya, tapi karena warganya memilih untuk menjaga dan memperpanjang napas kota ini.

Di tengah hiruk pikuk urbanisasi dan pembangunan, gaya hidup ramah lingkungan menjadi semacam perlawanan lembut: ajakan untuk kembali sederhana, sadar, dan bertanggung jawab.

Bagi generasi muda Bogor, menjaga alam bukan tugas masa depan, tapi gaya hidup hari ini. Dan ketika semakin banyak orang ikut melangkah, kota ini perlahan menjadi cermin perubahan dari yang sekadar hijau karena daun, menjadi hijau karena kesadaran.

Halaman:

Tags

Terkini