BOGORINSIDER.com — Hujan sore itu turun pelan di Taman Kencana, dan di bawah rindangnya pohon tua, sekelompok anak muda terlihat sibuk memisahkan botol plastik dari sisa makanan. Mereka bukan petugas kebersihan, melainkan anggota komunitas Bogor Green Youth yang rutin menggelar aksi “Ngopi Sambil Bersih-Bersih” setiap akhir pekan.
Pemandangan seperti ini makin sering ditemui di berbagai sudut kota Bogor. Dari kafe hingga kampus, dari taman hingga pasar, semakin banyak generasi muda yang menjadikan kepedulian terhadap lingkungan sebagai bagian dari gaya hidup mereka.
Hijau Itu Gaya Baru
Dulu, gaya hidup ramah lingkungan sering dianggap “serius” dan jauh dari kata keren. Tapi kini, situasinya berbalik. Anak muda Bogor menampilkan sisi baru dari eco-lifestyle lebih santai, estetik, dan relevan dengan kehidupan digital.
Di kafe-kafe yang tersebar di sepanjang Jalan Pajajaran, kini banyak pengunjung membawa tumbler sendiri. Beberapa kafe bahkan memberi diskon bagi pembeli yang membawa wadah minuman pribadi. Tren ini bukan hanya gaya, tapi juga simbol kesadaran baru: bahwa setiap tindakan kecil punya dampak besar.
“Dulu saya cuma ikut-ikutan, tapi lama-lama sadar kalau mengurangi plastik itu menyenangkan. Rasanya kayak berbuat baik tanpa harus jadi aktivis,” kata Della (23), mahasiswi asal Tegallega yang kini aktif sebagai relawan lingkungan.
Baca Juga: JungleLand Sentul, Taman Hiburan Keluarga di Tengah Alam Bogor dengan Petualangan Seru
Komunitas Hijau Tumbuh di Setiap Sudut Kota
Dari kampus IPB hingga komunitas bike to work, gerakan hijau kini punya wajah muda dan dinamis.
Salah satu yang cukup berpengaruh adalah komunitas Bogor Green Youth, yang berdiri sejak 2019. Mereka menggabungkan kampanye lingkungan dengan sentuhan kreatif seperti mural bertema alam, pop-up market produk berkelanjutan, hingga konten digital bertajuk “1 Hari Tanpa Sampah”.
“Anak muda sekarang ingin berbuat sesuatu yang real, bukan sekadar posting di media sosial,” ujar Arga, pendiri komunitas tersebut. “Kami ingin menjadikan aksi lingkungan itu bagian dari gaya hidup sehari-hari bukan beban.”
Tak hanya komunitas, sekolah dan kampus pun ikut terlibat. Di beberapa SMA di Bogor, siswa membuat program eco-point setiap kali membawa botol minum sendiri atau menanam pohon, mereka mendapat poin yang bisa ditukar dengan perlengkapan sekolah ramah lingkungan.
Teknologi dan Alam Bertemu di Bogor
Kota Bogor juga mulai menggabungkan semangat hijau dengan inovasi digital. Startup lokal seperti GreenCycle.id menciptakan aplikasi untuk memetakan titik daur ulang di sekitar kota. Warga bisa memindai kode QR di lokasi pengumpulan sampah untuk mencatat kontribusi mereka dan menukarnya dengan poin.
“Anak muda butuh sesuatu yang praktis dan fun,” kata Arga lagi. “Dengan teknologi, aksi hijau jadi lebih mudah diakses.”
Artikel Terkait
Bupati Bogor Dukung Penuh Program Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik di Bogor Raya
Bupati Bogor Hadiri Rakor Bahas Pelaksanaan APBD 2025 dan Perencanaan RAPBD 2026 di Kemendagri
Pantai Marina Semarang, Tempat Destinasi Wisata Santai Menikmati Senja di Laut Utara Bersama Keluarga
Nikmati Weekend Liburanmu Bersama Keluarga ke Destinasi Wisata Seru di Eco Art Park Sentul
JungleLand Sentul, Taman Hiburan Keluarga di Tengah Alam Bogor dengan Petualangan Seru