Menemukan Keasrian Wisata Alam Kampung Hijau Parung di Tengah Aktivitas Harian

photo author
- Selasa, 2 Desember 2025 | 14:54 WIB
Menemukan Keasrian Wisata Alam Kampung Hijau Parung di Tengah Aktivitas Harian. Foto/Bogorinsider.com (Foto/Bogorinsider.com)
Menemukan Keasrian Wisata Alam Kampung Hijau Parung di Tengah Aktivitas Harian. Foto/Bogorinsider.com (Foto/Bogorinsider.com)

BOGORINSIDER.com --Ada satu hal yang membuat Parung selalu memiliki tempat khusus di hati banyak orang. Meski berada di jalur penghubung Bogor–Depok–Tangerang yang sibuk, wilayah ini masih memiliki kampung kampung hijau yang terasa seperti dunia kecil yang berbeda.

Ketika jalan utama dipenuhi kendaraan, hanya beberapa meter dari sana terdapat jalur kecil yang membawa siapa pun menuju suasana yang jauh lebih pelan, lebih tenang, dan lebih akrab. Di sinilah keindahan Parung muncul tanpa banyak diberi sorotan.

Menyusuri kampung kampung hijau di Parung bukan hanya perjalanan fisik tetapi juga perjalanan rasa.

Baca Juga: Menyusuri Wisata Alam Jalur Sepeda Persawahan Parung untuk Liburan Ringan di Parung

Setiap tikungan menghadirkan rumah rumah sederhana, pepohonan besar yang tumbuh sejak puluhan tahun lalu, dan hamparan kebun kecil milik warga yang masih aktif dirawat.

Udara terasa lebih lembut, suara alam lebih terdengar, dan kehidupan berjalan dengan ritme yang lebih manusiawi.

Kampung Hijau Parung dan Cerita yang Melekat

Banyak kampung di Parung memiliki ciri khas yang serupa. Jalan kecil dari tanah atau paving menghubungkan rumah rumah yang berjajar rapat tetapi penuh kehidupan.

Pepohonan seperti mangga, rambutan, kelapa, dan pisang tumbuh di pekarangan. Dari pagi hingga sore, suara ayam, kambing, dan burung selalu terdengar mengiringi aktivitas warga.

Baca Juga: Potensi Wisata Alam Edukasi Alam di Kawasan Perkebunan Parung

Anak anak sering bermain di gang kecil. Orang tua duduk di teras rumah sambil berbincang.

Suasana seperti ini menjadi bagian penting dari identitas Parung. Kampung kampung hijau bukan hanya ruang tinggal, tetapi juga ruang sosial tempat hubungan antarwarga tetap hidup.

Momen sore hari adalah saat terbaik menyusuri kampung. Cahaya matahari yang hangat memantul pada daun pohon, menciptakan pemandangan yang sederhana tetapi menyentuh.

Banyak pengunjung memilih waktu ini untuk berjalan santai sambil menikmati suasana yang tidak bisa ditemui di area perkotaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X