BOGORINSIDER.com --Suara gemericik air mulai terdengar jauh sebelum mata menangkap wujudnya. Di balik rimbunnya pepohonan hutan lindung di kaki Gunung Burangrang, air terjun Curug Cipurut mengalir lembut, menciptakan simfoni alam yang menenangkan.
Tidak banyak yang tahu, keindahan ini tersembunyi di sudut selatan Purwakarta, menunggu dijelajahi oleh mereka yang mencari ketenangan sejati.
Lokasi dan Akses
Curug Cipurut berada di kawasan Cagar Alam Gunung Burangrang, tepatnya di Desa Sumurugul, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Dari pusat kota Purwakarta, perjalanan menuju lokasi memakan waktu sekitar 1 jam dengan kendaraan pribadi. Jalan menuju lokasi relatif menanjak, namun pemandangan pedesaan, kebun teh, dan hutan pinus membuat perjalanan terasa menyenangkan.
Baca Juga: Menemukan Ketenangan di Wisata Purwakarta Kampung Panenjoan, Surga Hijau Membawa Ketenangan
Setelah tiba di area parkir, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 20 menit menuruni jalan setapak berbatu yang menembus pepohonan tinggi dan semak hijau.
Meski jalannya menantang, setiap langkah terasa bernilai. Semakin dekat ke lokasi, udara terasa lebih sejuk, aroma tanah basah semakin kuat, dan suara gemericik air makin jelas memanggil.
Permata Alam di Kaki Gunung Burangrang
Curug Cipurut terdiri dari tiga tingkatan utama. Air terjun tertinggi menjulang sekitar 25 meter dengan aliran yang jatuh lembut ke kolam alami di bawahnya. Di sisi kanan dan kiri, dua curug kecil mengalir seperti tirai air, menciptakan suasana magis yang jarang ditemukan di tempat lain.
Batu-batu besar di sekitar air terjun menjadi tempat favorit wisatawan untuk duduk dan berfoto, sementara pepohonan tinggi melindungi area ini dari terik matahari. Di musim hujan, debit air meningkat dan suara gemuruhnya menambah sensasi petualangan tersendiri.
Cerita dari Warga Sekitar
Menurut cerita warga setempat, nama “Cipurut” berasal dari kata “purut” yang berarti kecil dan lembut, menggambarkan karakter air terjun ini yang mengalir tenang meski berada di tengah tebing tinggi.
Pak Ujang, penjaga kawasan Curug Cipurut sejak 1990-an, bercerita bahwa dulu tempat ini jarang dikunjungi wisatawan. Namun, berkat media sosial dan dukungan komunitas lokal, keindahan Curug Cipurut kini mulai dikenal luas.
“Yang datang sekarang bukan cuma warga Purwakarta, tapi juga dari Bandung, Jakarta, bahkan luar Jawa,” katanya sambil tersenyum.
Baca Juga: Waduk Jatiluhur dan Kisah Alam yang Menjadi Daya Tarik Wisata Purwakarta
Wisata Alam yang Menenangkan
Curug Cipurut bukan tempat untuk keramaian, melainkan untuk mereka yang ingin menyatu dengan alam.
Artikel Terkait
Jelajahi Kanal Little Venice Puncak, Nikmati Wisata Romantisme Eropa di Bogor
Menemukan Pesona Tersembunyi Teluk Bima, Intan Biru di Nusa Tenggara
Kesultanan Bima: Kisah Sejarah, Religi, dan Arsitektur yang Bertahan Zaman
Kisah Mistis Gunung Tambora, Jejak Bencana yang Jadi Daya Tarik Wisata Alam
Transformasi Pantai Lawata, dari Pantai Kota Biasa Menjadi Destinasi Favorit Keluarga