Cukup Membayar Uang Parkir, Destinasi Wisata Religi Banten Lama Ziarah dan Jejak Sejarah Islam di Serang

photo author
- Rabu, 5 November 2025 | 19:45 WIB
Masjid Agung Banten berdiri megah di kawasan Banten Lama, menjadi saksi kejayaan Islam dan sejarah Nusantara. Foto/Bogorinsider.com ( Foto/Bogorinsider.com)
Masjid Agung Banten berdiri megah di kawasan Banten Lama, menjadi saksi kejayaan Islam dan sejarah Nusantara. Foto/Bogorinsider.com ( Foto/Bogorinsider.com)

BOGORINSIDER.com --Ada sesuatu yang khas dari aroma udara di kawasan Banten Lama. Perpaduan antara bau tanah tua, kayu, dan air laut yang berhembus dari utara.

Di sini, waktu seolah berjalan lambat. Setiap langkah di jalanan berbatu membawa kita menelusuri masa kejayaan Islam di Nusantara masa ketika Banten bukan hanya pelabuhan dagang, tapi pusat ilmu, budaya, dan spiritualitas.

Kota Tua yang Menjadi Simbol Kejayaan

Banten Lama terletak di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, sekitar 10 kilometer dari pusat kota. Kawasan ini merupakan bekas ibu kota Kesultanan Banten, sebuah kerajaan Islam besar yang berdiri sejak abad ke-16.

Di masa itu, Banten menjadi pelabuhan internasional tempat berkumpulnya pedagang dari Arab, Cina, India, hingga Eropa.

Kini, sisa-sisa kemegahan itu masih bisa dilihat dalam bentuk Masjid Agung Banten, kompleks makam sultan, Benteng Speelwijk, serta reruntuhan keraton Surosowan dan Kaibon.

Baca Juga: Hanya 15k Destinasi Wisata Gunung Pinang, Tempat Healing dan Petualangan Seru di Banten

Banten Lama bukan sekadar situs bersejarah, tapi juga tempat ziarah dan refleksi spiritual bagi ribuan orang setiap minggunya.

Masjid Agung Banten: Pusat Segala Cerita

Ikon utama kawasan ini adalah Masjid Agung Banten, yang dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin, putra Sunan Gunung Jati dari Cirebon. Masjid ini berdiri pada tahun 1566 dan menjadi salah satu masjid tertua di Indonesia yang masih aktif digunakan hingga kini.

Bangunannya unik menggabungkan arsitektur Jawa, Cina, dan Belanda. Atapnya bertingkat lima menyerupai pagoda, melambangkan harmoni budaya dan keberagaman yang sejak lama hidup di Banten.

Di sebelah masjid, berdiri menara tua setinggi 24 meter, hasil karya arsitek asal Belanda, Lucas Cardeel. Dari atas menara, pengunjung bisa menikmati panorama laut utara Banten dan kawasan kota lama yang eksotis.

Masjid ini selalu ramai oleh jamaah dan peziarah, terutama di bulan Maulid dan Ramadan. Mereka datang untuk berdoa, ziarah ke makam para sultan, atau sekadar menenangkan hati di tengah suasana yang penuh keteduhan.

Baca Juga: Menyusuri Waktu di Destinasi Wisata Benteng Speelwijk, Saksi Bisu Abad ke-17 di Banten

Makam Sultan dan Peninggalan Kesultanan

Tak jauh dari masjid, terdapat kompleks makam Sultan Maulana Hasanuddin dan Sultan Ageng Tirtayasa. Di sinilah banyak orang berziarah, membaca doa, dan mengenang jasa para pemimpin yang pernah membawa Banten ke masa kejayaan.

Sultan Ageng Tirtayasa dikenal sebagai sosok pejuang tangguh yang melawan dominasi Belanda pada abad ke-17. Kisah perjuangannya masih menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat Banten hingga kini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X