Saat Pasar Tradisional Bogor Jadi Wajah Baru Ekonomi Hijau

photo author
- Senin, 27 Oktober 2025 | 20:20 WIB
Warga Bogor berbelanja produk lokal ramah lingkungan di pasar modern yang mengusung konsep hijau. (Foto/ Istimewa.)
Warga Bogor berbelanja produk lokal ramah lingkungan di pasar modern yang mengusung konsep hijau. (Foto/ Istimewa.)

Lewat platform ini, pembeli bisa melacak bahan baku, proses pembuatan, dan dampak sosial dari setiap produk.
“Orang sekarang mau tahu dari mana barangnya berasal,” kata Luthfi, salah satu pengembang platform. “Kami bantu mereka belanja dengan hati, bukan hanya dengan uang.”

Kini, belanja lokal bukan lagi soal mendukung tetangga, tapi juga cara ikut menjaga bumi.

Baca Juga: Inovasi Teknologi Bikin Lingkungan Bogor Makin Bersih

Konsumen yang Menginspirasi

Gerakan ini pun melahirkan wajah baru konsumen Bogor cerdas, peduli, dan inspiratif.
Di komunitas HijauMind, misalnya, para ibu rumah tangga saling berbagi tips membuat kantong belanja kain, sabun organik, dan makanan tanpa kemasan plastik.

“Saya dulu pikir hal seperti ini ribet,” kata Wati, anggota komunitas itu. “Tapi setelah dijalani, justru terasa ringan. Belanja jadi lebih sadar, bukan asal.”

Perubahan perilaku ini membuktikan bahwa kesadaran tidak selalu datang dari atas. Kadang, ia tumbuh dari dapur, dari pasar kecil, atau dari percakapan sederhana antarwarga yang peduli.

Bogor kini tidak hanya dikenal karena kesejukan alamnya, tapi juga karena warganya yang mulai membeli dengan kesadaran baru.
Setiap botol kaca yang dikembalikan, setiap produk lokal yang dipilih, adalah bentuk kecil dari revolusi hijau yang dimulai di pasar.

Kota hujan ini sedang menulis bab baru dalam perjalanan ekonominya—bukan sekadar soal perdagangan, tapi tentang nilai, keberlanjutan, dan kepedulian.
Seperti kata pepatah lama yang kini terasa lebih relevan dari sebelumnya: “Apa yang kamu beli adalah cerminan dari dunia yang ingin kamu tinggali.”

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faizal khoirul imam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X