Mari Menelusuri Candi Mendut, Candi yang Berhubungan dengan Borobudur dan Pawon

photo author
- Rabu, 6 Maret 2024 | 15:43 WIB
Mari Menelusuri Candi Mendut, Candi yang Berhubungan dengan Borobudur dan Pawon.
Mari Menelusuri Candi Mendut, Candi yang Berhubungan dengan Borobudur dan Pawon.

BOGORINSIDER.com - Jika Anda berkunjung ke Magelang, Jawa Tengah, jangan lupa untuk mengunjungi Candi Mendut, salah satu candi Buddha yang berhubungan erat dengan Candi Borobudur dan Candi Pawon.

Candi Mendut merupakan salah satu candi dari tiga serangkai candi di Magelang, yang diduga dibangun oleh Wangsa Syailendra pada abad ke-9.

Candi Mendut berlokasi di Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, sekitar 3 kilometer dari Candi Borobudur dan 1 kilometer dari Candi Pawon.

Candi Mendut dibangun dari bahan batu bata dengan campuran batu andesit, sehingga terlihat sangat kokoh.

Candi Mendut berbentuk segi empat dengan tinggi bangunan 26,40 meter di atas batu setinggi 2 meter.

Di dalamnya terdapat tiga buah arca Buddha, yaitu Buddha Sakyamuni, Buddha Wairocana, dan Buddha Maitreya.

Baca Juga: Menginap di Janévalla Bandung, Hotel dengan Arsitektur yang Unik Membuat Liburan Kalian Menjadi Lebih Menarik

Candi Mendut memiliki banyak relief yang menggambarkan ajaran Buddha, seperti cerita fabel yang dikenal sebagai pancatantra atau jataka.

Relief-relief ini bercerita tentang kisah moral yang melibatkan binatang, manusia, dan dewa.

Beberapa relief yang menarik adalah relief dengan gambar kura-kura dan angsa, Brahma dan seekor kepiting, Dharmabuddhi dan Dustabuddhi, dan relief dua burung betet.

Candi Mendut juga menjadi tempat yang sakral bagi umat Buddha, terutama saat perayaan Waisak.

Setiap tahun, ribuan umat Buddha berkumpul di Candi Mendut untuk melakukan ritual, seperti pradaksina (mengelilingi candi), menyala lilin, dan berdoa.

Candi Mendut juga menjadi titik awal dari prosesi arak-arakan Api Dharma Waisak, yang berakhir di Candi Borobudur.

Candi Mendut, Candi Borobudur, dan Candi Pawon memiliki kaitan yang erat, baik secara sejarah, arsitektur, maupun spiritual.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mahmud Amsori

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X