Penjelajahan Tempat Wisata Tersembunyi di Lombok Barat, Destinasi dengan Pesona Alam Memukau

Selain surfing, Anda juga bisa menikmati pemandangan matahari terbenam yang spektakuler. Desert Point Bangko-Bangko berlokasi di Batu Putih, Sekotong Tengah, Kabupaten Lombok Barat, dan buka 24 jam dengan tiket masuk hanya Rp10.000 per orang.

3. Pantai Mekaki: Pantai Pribadi Nan Menenangkan
Pantai Mekaki

Jika Anda menginginkan pantai yang lebih sepi, Pantai Mekaki adalah pilihan yang sempurna. Terletak di Sekotong, pantai ini memiliki pasir putih, air laut biru jernih, dan ombak yang tenang.

Pantai Mekaki dijuluki sebagai pantai pribadi karena jarang dikunjungi wisatawan. Letaknya yang jauh dari kota Mataram membuat pantai ini cocok untuk bersantai dan melepaskan penat. Pantai Mekaki tidak memungut biaya tiket masuk dan buka 24 jam.

4. Pantai Nambung: Keindahan Air Terjun Air Asin
Pantai Nambung

Pantai Nambung di Lombok Barat memiliki daya tarik unik berupa air terjun air asin. Besarnya ombak yang menghantam batu karang menciptakan percikan air yang mirip air terjun.

Pantai ini juga dikenal dengan nama Tanjung Jagog. Pantai Nambung terletak di Dusun Nambung, Desa Buwun Mas, Sekotong Tengah, Kabupaten Lombok Barat.

Anda dapat mengunjungi pantai ini sepanjang hari dengan tiket masuk seharga Rp10.000 per orang.

5. Gili Kedis: Surga Tersembunyi di Pulau Kecil
Gili Kedis

Lombok memiliki 33 Gili atau pulau kecil yang tersebar di beberapa titik. Salah satunya adalah Gili Kedis, pulau kecil yang masih jarang dikunjungi wisatawan.

Gili Kedis terletak di Lombok Barat dan memiliki pasir putih bersih serta kehidupan bawah laut yang kaya.

Selain bersantai di pantai, Anda dapat melakukan snorkeling dan diving di sekitar pulau ini. Gili Kedis bisa dijangkau melalui Pelabuhan Tawun atau Pelabuhan Lembar dan tiket masuknya gratis.

6. Taman Narmada: Jejak Sejarah Hindu di Pulau Lombok
Taman Narmada

Meskipun mayoritas penduduk Lombok beragama Islam, pulau ini memiliki jejak pengaruh agama Hindu di masa lampau.

Taman Narmada adalah salah satu tempat bersejarah yang mencerminkan pengaruh tersebut. Taman ini memiliki luas sekitar 2 hektar dan dibangun pada tahun 1727 oleh Raja Mataram, Anak Agung Ngurah Karang Asem.