Daya Tarik Eksplorasi Keindahan Alam Hutan-Hutan Menakjubkan di Jawa Timur

Hutan Curah Jati berada di sepanjang jalan utama menuju pantai Grajagan, Banyuwangi. Deretan pohon yang menjulang tinggi di sekitar area ini dapat memberikan pengunjung nuansa seperti dalam film-film yang penuh dengan keajaiban.

Alamatnya di Grajagan, Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Hutan Curah Jati buka 24 jam sehari dan tiket masuknya gratis.

Hutan Mangrove Pancer Cengkrong

Hutan Mangrove Pancer Cengkrong, yang terletak di Jalan Pantai Cengkrong, Tirto, Karangrandu, Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, adalah destinasi ekowisata yang dikenal oleh masyarakat setempat.

Selain sebagai tempat rekreasi, hutan ini juga digunakan sebagai kawasan edukasi bagi mereka yang ingin belajar mengenai beragam jenis pohon mangrove yang tumbuh di sana.

Alamatnya di Pantai Cengkrong, Tirto, Karangrandu, Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur 66382.

Hutan Mangrove Pancer Cengkrong buka dari pukul 07.00 hingga 21.00 dan tiket masuknya berkisar antara Rp. 5.000 hingga Rp. 8.000 per orang.

Hutan Gua Pinus Pujon

Hutan Gua Pinus Pujon, yang terletak di kawasan Pujon, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Malang, Jawa Timur, mulai mendapatkan perhatian dari para wisatawan lokal karena pemandangan alamnya yang memukau.

Tempat wisata ini dilengkapi dengan banyak spot foto menarik yang telah disiapkan oleh pengelola untuk menarik perhatian pengunjung. Di samping itu, ada juga sebuah gua bersejarah bekas peninggalan galian Jepang yang menambah daya tarik tempat ini.

Alamatnya di Mbah Ba'i, Gunungsari, Kec. Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur 65391. Hutan Gua Pinus Pujon buka dari pukul 07.00 hingga 17.30, dan tiket masuknya sekitar Rp10.000 per orang.

Wisata Akar Langit Trinil

Wisata Akar Langit Trinil, yang terletak di Lembor, Sendangharjo, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, juga merupakan destinasi yang semakin populer. Daya tarik utama wisata ini adalah pohon unik yang dikenal dengan sebutan Akar Langit Trinil.

Bentuk eksotis dari pohon ini sering kali dibandingkan dengan pohon fiksi dalam cerita Harry Potter, yaitu Whomping Willow.

Awalnya, tempat ini dihindari oleh masyarakat setempat karena dianggap angker, tetapi dengan usaha pengelolaan yang cerdas, kini tempat ini menjadi tujuan wisata yang banyak dikunjungi.