BOGORINSIDER.com -- Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengumumkan rencana pelaksanaan seleksi pita frekuensi 1,4 GHz yang akan dimulai pada Juli 2025.
Spektrum ini dianggap strategis untuk mendorong peningkatan kecepatan internet tetap (fixed broadband) di Indonesia, dengan target kecepatan mencapai 100 Mbps.
Baca Juga: Komdigi Beberkan Penyebab Internet 100 Mbps Masih Sulit Terwujud di Indonesia
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, menyampaikan bahwa lelang frekuensi 1,4 GHz ini bukan ditujukan untuk layanan seluler, melainkan untuk penyediaan internet tetap.
Ia berharap proses seleksi dapat terlaksana sesuai jadwal agar layanan internet cepat dapat segera dirasakan masyarakat.
“Frekuensi ini kami khususkan untuk fixed broadband, bukan untuk operator seluler,” tegas Wayan saat ditemui di Jakarta, Jumat (4/7/2025).
Menurutnya, penggunaan spektrum ini akan difokuskan pada pengembangan infrastruktur digital di daerah-daerah yang selama ini belum tersentuh layanan internet memadai.
Komdigi menyatakan bahwa 1,4 GHz memiliki potensi besar sebagai solusi penetrasi internet cepat, khususnya di wilayah-wilayah yang masih minim akses digital.
Baca Juga: Kapan Indonesia Nikmati Internet 100 Mbps? Ini Strategi Pemerintah dan Tantangannya
Dengan target kecepatan hingga 100 Mbps, layanan ini diharapkan bisa hadir dengan harga yang tetap terjangkau bagi masyarakat luas, terutama kelas menengah ke bawah.
Wayan menambahkan, pemerintah tidak akan menetapkan harga layanan secara langsung. Sebaliknya, para peserta seleksi akan diminta untuk mengajukan tawaran tarif layanan yang mampu mereka berikan dengan standar kecepatan tersebut.
"Kami ingin tahu, dengan spektrum ini dan kecepatan sampai 100 Mbps, berapa tarif yang mampu mereka tawarkan ke masyarakat," jelasnya.
Wilayah prioritas untuk pengembangan layanan ini adalah daerah-daerah di luar kota besar yang selama ini belum menikmati layanan internet tetap dengan kualitas baik.
Sementara kota-kota besar dianggap sudah cukup padat dan memiliki infrastruktur memadai.
Lebih jauh, Komdigi juga berambisi menghidupkan kembali layanan Broadband Wireless Access (BWA) melalui spektrum ini, namun dengan pendekatan baru dan lebih relevan terhadap kebutuhan masyarakat saat ini.
Artikel Terkait
Azzam Mujahid Izzulhaq: Kondisi Palestina BlackOut, Listrik Sampai Internet Terputus, Menlu AS ke Arab
Jala Lintas Media Perluas Jaringan Internet Rumah melalui Kolaborasi Strategis dengan Telkom Akses dan Perusahaan Terdepan
Menkomdigi Ajak Warga Daerah Terpencil Tingkatkan Literasi Digital Seiring Masuknya Internet
Kapan Indonesia Nikmati Internet 100 Mbps? Ini Strategi Pemerintah dan Tantangannya
Komdigi Beberkan Penyebab Internet 100 Mbps Masih Sulit Terwujud di Indonesia