UAS Menjelaskan Syarat Menjadi Penghuni Surga, Semua Karena Rahmat Allah SWT

photo author
- Selasa, 2 Agustus 2022 | 17:18 WIB
UAS Menjelakan Syarat Menjadi Penghuni Surga, Semua Karena Rahmat Allah SWT .Foto/Istimewa. (.Foto/Istimewa.)
UAS Menjelakan Syarat Menjadi Penghuni Surga, Semua Karena Rahmat Allah SWT .Foto/Istimewa. (.Foto/Istimewa.)

"Sesudah saling berbagi salam, kedua yang dilakukan adalah berbagi makanan. Bulan Ramadhan adalah momen yang pas untuk berbagi makanan," ujar UAS.

Dalam sebuah hadits dijelaskan, "Siapa yang memberi makan buka puasa, ia akan mendapat pahala seperti orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi pahalanya masing-masing".

Rasulullah SAW juga pernah bersabda, "Tidaklah beriman kepada-Ku orang yang tidur dalam keadaan kenyang. Sedang tetangganya kelaparan sampai ke lambungnya. Padahal, ia (orang yang kenyang) mengetahui".

Syarat berikutnya bagi seorang Muslim yang ingin masuk surga adalah menyambung silaturahim kepada setiap saudaranya. UAS menyebut seseorang yang memutus tali silaturahim tidak bisa masuk surga.

Baca Juga: Amalan satu Muharram, Berikut 12 Amalan Bulan Muharram

UAS lantas menyebut makna salam dalam sholat adalah untuk 'menyapa' yang berada di kiri dan kanannya. Salam ini disampaikan untuk malaikat, manusia, serta jin Islam yang ada di sekitar.

"Bila seseorang sebelum sholat bersalaman dan setelah sholat kembali bersalaman, ini hukumnya 'mubah' atau boleh. Tapi, kalau dia hanya bersalaman setelah sholat, ini hukumnya sunnah," kata UAS.

Dalam HR Imam Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahim".

Terakhir, bagi seorang Muslim yang ingin masuk surga ia harus memenuhi syarat sholat malam saat yang lain sedang tertidur pulas.

Salah satu tujuan sahur adalah membiasakan diri untuk bangun pada malam hari.Dalam sebuah kisah, diceritakan Nabi mendengar jejak langkah Bilal di dalam surga.

Ketika ditanya apa yang membuat Bilal bisa masuk surga, ia menjawab tidak pernah meninggalkan sholat dua rakaat setelah wudhu. Bilal juga merupakan sosok yang senantiasa memelihara wudhunya.

Baca Juga: Peristiwa Penting di Bulan Muharram, Berikut Ini Daftarnya

"Bagi kaum Muslim, hal ini bisa dilakukan saat sholat malam. Setelahnya, lanjutkan dengan sholat malam lainnya, seperti shalat taubat dan Tahajud," ujar UAS.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muchamad Rizky Dermawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X