Kuliner Legendaris Asli Bandung, Warung Nasi Ibu Imas: Buka Sejak 1980 dan Masih Antre Hingga Kini

BOGORINSIDER.com -- Di kota Bandung, terdapat berbagai rumah makan khas Sunda yang tak terhitung jumlahnya.

Namun, di antara sekian banyak pilihan itu, satu nama telah menjelma menjadi legenda dan menjadi tempat kunjungan favorit para selebritis hingga wisatawan mancanegara.

Warung Nasi Ibu Imas, begitu namanya, telah berdiri sejak tahun 1980. Kelezatan kuliner yang disajikan di warung nasi ini telah mencuri hati bukan hanya warga lokal, tetapi juga orang dari berbagai penjuru dunia.

Baca Juga: Mau update foto kece di instagram? coba ke beberapa rekomendasi cafe di Garut dengan spot yang indah

Hidangan andalan dari Warung Nasi Ibu Imas adalah karedok leunca dan sambalnya yang begitu menggugah selera. Sambal karedoknya yang pedas telah berhasil menarik banyak penggemar.

Riswati, pemilik Warung Nasi Ibu Imas, telah membuka empat cabang yang berlokasi saling berdekatan, hanya terpisahkan oleh beberapa bangunan.

Warung ini menawarkan harga yang bervariasi, mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 63.000, sehingga cocok untuk berbagai kantong.

Baca Juga: 7 Tips desain interior teras rumah dengan konsep bohemian yang artistik dan eksentrik

Dengan konsep yang sederhana, Warung Nasi Ibu Imas selalu dipenuhi pengunjung, baik pada hari kerja maupun hari libur.

Hal ini tidak mengherankan mengingat tempat ini mampu menghabiskan 1 ton beras dan 1000 ekor ayam pejantan setiap harinya.

Tingkat popularitas Warung Nasi Ibu Imas telah menarik perhatian media asing, termasuk dari Jepang dan Inggris, yang pernah memberitakan kelezatan rumah makan khas Sunda ini.

Baca Juga: Daftar Tempat Makan Bebek Paling 'Endul' se Kota Bandung, Bogorian Wajib Coba!

Keunikan rasa karedok leuncanya telah menjadikannya legenda kuliner.

Asisten pemilik Warung Ibu Imas, Alvery, mengungkapkan bahwa selain sambal karedok dan ayam, ada beragam menu andalan lainnya.