Angklung Gubrak Ingin Terus Lestari di Tengah Modernisasi

photo author
- Senin, 29 Agustus 2022 | 11:00 WIB
Angklung Gubrak, warisan budaya Sunda asal Kabupaten Bogor
Angklung Gubrak, warisan budaya Sunda asal Kabupaten Bogor
BOGORINSIDER.com - Angklung Gubrak menjadi salah satu warisan budaya Sunda dari Kabupaten Bogor, yang dipaksa untuk terus lestari di tengah era modernisasi dan digitalisasi saat ini.
 
Angklung Gubrak merupakan satu-satunya warisan budaya dari Desa Mekarjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor dan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Herritage) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada 2021.
 
Untuk melestarikan Angklung Gubrak, terutama pada kalangan milenial, Kepala Desa Mekarjaya, Ismail Abraham berencana memadukan kesenian ini dengan wisata alam kopi di desanya.
 
"Ingin dikombinasikan dengan paket wisata kopi dengan Angklung Gubrak. Jadi wisatawan dapat menikmati kopi Mekarjaya sekaligus alunan Angklung Gubrak. Kami juga berharap Angklung Gubrak dapat ditetapkan sebagai warisan budaya UNESCO," kata Ismail.
 
Angklung Gubrak merupakan salah satu warisan budaya yang tumbuh dan berkembang di Cigudeg, serta menjadi yang tertua di Desa Mekarjaya bahkan sempat terkenal sebagai ikon Bogor pada era kolonial.
 
Ismail juga mengajak masyarakat ikut melestarikan seni dan buda Sunda ini, dalam bentuk kegiatan seni budaya, pariwisata.
 
"Mari kita terus jaga dan rawat tradisi  seni  dan budaya  Angklung Gubrak dengan baik, agar  desa ini tetap menjadi desa yang tradisional, tetapi berpenghasilan internasional, artinya wajah desa tapi penghasilan daerah," kata dia.
 
Angklung Gubrak merupakan alat musik yang terbuat dari bambu memiliki panjang sekitar 50 hingga 100 centimeter. Angklung Gubrak adalah angklung kuno yang tidak memiliki nada hanya mengeluarkan suara gubrak, sehingga angklung kuno tersebut diberi nama sebagai Angklung Gubrak.
 
Angklung Gubrak ini digunakan  oleh masyarakat Desa Mekarjaya Kecamatan Cigudeg digunakan untuk menghormati dewi padi dalam kegiatan mulai dari menanam padi, ngangkut padi hingga menempatkan padi ke lumping padi atau leui.
 
(***)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Risyad Novriandri

Tags

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X