BOGORINSIDER.com --Ada tempat di Kuningan yang tidak hanya menyimpan cerita masa lalu, tetapi juga menjadi saksi bagaimana budaya lokal tetap bertahan di tengah modernisasi.
Tempat itu adalah Keraton Kuningan. Bagi sebagian orang, namanya mungkin tidak sepopuler keraton keraton besar di Jawa.
Namun belakangan, banyak wisatawan mulai meliriknya karena satu alasan sederhana. Ada sejarah yang tetap hidup dan tumbuh bersama masyarakatnya.
Di balik bangunan yang tampak tenang dan sederhana, ada jejak panjang perjalanan Kuningan sebagai bagian dari pusat kebudayaan Cirebon Timur.
Baca Juga: Transformasi Wisata The Mountain Recreation Park Kuningan dan Daya Tariknya untuk Liburan Keluarga
Para pelancong yang datang bukan sekadar mencari foto. Mereka datang untuk memahami identitas, tradisi, dan kesinambungan budaya yang masih dijalankan hingga hari ini.
Awal Mula Keraton Kuningan dan Jejak Pangeran Adipati
Sejarah Keraton Kuningan tidak bisa dilepaskan dari tokoh Pangeran Adipati Arya Kuningan.
Beliau merupakan keturunan bangsawan yang memiliki hubungan erat dengan Kesultanan Cirebon.
Keraton ini dibangun sebagai pusat pemerintahan lokal pada masa itu, sekaligus simbol kekuasaan dan tempat penyimpanan arsip sejarah Kuningan.
Baca Juga: Menyusuri Wisata Kuningan Tanjakan Panjang Gunung Ciremai Linggarjati dengan Moment Sunricenya
Bangunannya tidak semewah keraton keraton lain di Pulau Jawa, tetapi justru di situlah keunikannya. Arsitektur khas Cirebon Timur berpadu dengan sentuhan lokal Kuningan.
Atapnya rendah, dindingnya sederhana, dan ukirannya lebih menekankan pada simbol simbol yang mencerminkan keterikatan masyarakat dengan alam dan spiritualitas.
Bagi penjaga keraton, bangunan ini bukan hanya benda. Ia adalah penghubung antara generasi dulu dan generasi sekarang. Setiap ruangan memiliki kisah. Setiap artefak memiliki perjalanan.