BOGORINSIDER.com --Ada tempat tempat yang tidak ramai, tidak viral, dan tidak dipenuhi fasilitas modern, tetapi justru itulah yang membuatnya memiliki daya tarik berbeda.
Hutan Karet Boja di Desa Meteseh, Kecamatan Boja, Kendal, adalah ruang tenang yang memberi kesempatan bagi siapa saja untuk merasa lebih dekat dengan alam.
Berjalan di antara pepohonan karet bukan hanya tentang menikmati pemandangan, tetapi juga tentang menikmati waktu yang melambat.
Hutan Karet Boja dan Rasa Teduh dari Pohon Pohon yang Berbaris Rapi
Begitu memasuki kawasan Meteseh, perubahan atmosfer langsung terasa. Suara kendaraan perlahan menghilang dan digantikan suara angin yang bergerak melalui dedaunan.
Baca Juga: Cerita Senja di Wisata Pantai Ngebum Kendal, Nikmati Suasana Tenang Sambil Minum Es Kelapa
Hutan karet ini tidak dibuat untuk wisata pada awalnya. Ia adalah kawasan perkebunan yang sudah ada sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Boja.
Namun seiring waktu, keindahannya tidak bisa disembunyikan. Pohon karet yang tumbuh rapi dalam garis garis panjang menciptakan koridor alami yang meneduhkan.
Cahaya matahari menembus sela sela daun, membentuk pola cahaya di tanah. Ketika angin bertiup, dedaunan bergesekan menciptakan irama lembut yang seolah membawa pesan ketenangan.
Bagi sebagian orang, berjalan di sini seperti memasuki ruang meditasi alami. Tidak ada suara keras. Tidak ada keramaian. Hanya deretan pohon yang berdiri teguh, seperti penjaga sunyi yang menjaga ritme alam.
Beberapa warga setempat bercerita bahwa hutan karet ini dahulu adalah tempat bermain mereka saat masih kecil.
Baca Juga: Jelajah Rasa di Kawasan Wisata Clereng Kulon Progo dengan Harga Murah Meriah
Mereka berlarian di antara pohon pohon, membuat permainan dari getah karet, dan menciptakan petualangan sederhana yang sulit ditemukan lagi hari ini. Cerita semacam ini membuat pengunjung merasa bahwa hutan ini lebih dari sekadar bentang alam.
Berjalan menyusuri Hutan Karet Boja tidak membutuhkan tenaga besar. Jalannya rata dan mudah dilalui.