BOGORINSIDER.com --Di ujung barat tempat wisata di lampung, jauh dari keramaian kota dan sinyal ponsel yang stabil, ada sebuah pantai yang lebih terasa seperti lukisan ketimbang kenyataan.
Namanya destinasi tempat wisata di lampung yakni Pantai Gigi Hiu, sebuah bentang alam tajam yang menantang, namun sekaligus memukau siapa pun yang berani datang.
Bukan pantai untuk berjemur atau berenang, melainkan untuk merenung dan mengagumi karya agung alam yang memahat karang jadi karya seni.
Keajaiban di Antara Karang Tajam
Perjalanan menuju Pantai Gigi Hiu bukan perkara mudah. Dari Bandar Lampung, butuh waktu sekitar 4–5 jam melewati jalan berliku ke arah Kabupaten Tanggamus.
Baca Juga: Mengenal Desa Wisata Botteng Utara, Permata Tersembunyi Mamuju
Setibanya di Pekon Kiluan Negeri, hamparan laut biru mulai tampak di sela pepohonan. Di sinilah rasa lelah perjalanan terbayar lunas.
Dari kejauhan, gugusan batu karang tajam berdiri megah di tengah laut. Bentuknya menyerupai gigi hiu yang runcing, seolah muncul dari perut bumi.
Saat ombak besar menghantam, percikan air memantul ke udara seperti tirai kabut tipis. Setiap gelombang yang datang menambah kesan dramatis, menghadirkan pemandangan yang lebih menyerupai film dokumenter alam daripada pantai wisata biasa.
“Kalau mau lihat wajah asli Lampung, datanglah ke sini,” ujar seorang nelayan lokal bernama Pak Saman, sambil memperbaiki jaringnya di tepi pantai. Ia sudah tinggal di wilayah itu sejak kecil, dan melihat perubahan Gigi Hiu dari tempat sunyi menjadi destinasi foto favorit para fotografer lanskap.
Baca Juga: Pantai Dato Majene: Kuliner Laut dan Panorama Senja yang Memikat
Pesona yang Bukan untuk Semua Orang
Berbeda dari pantai populer seperti Pahawang atau Mutun, Gigi Hiu bukan tempat untuk bermain air. Ombaknya besar, dasar lautnya dipenuhi karang runcing, dan tak ada pasir lembut untuk bersantai.
Tapi justru di situlah daya tariknya. Pantai ini memancarkan kesunyian yang jarang ditemukan di tempat lain.
Bagi para fotografer, Gigi Hiu adalah surga cahaya. Saat matahari terbit, warna jingga dan ungu menari di antara siluet karang. Waktu terbaik berkunjung adalah pagi atau menjelang senja, ketika sinar matahari rendah membentuk bayangan panjang di antara bebatuan.
“Setiap karang di sini punya bentuk berbeda, seolah Tuhan sedang bereksperimen,” kata Rina, wisatawan asal Bandung yang rela menempuh perjalanan jauh hanya untuk berburu foto sunrise di tempat ini. Ia bercerita bahwa suasana di Pantai Gigi Hiu membuatnya merasa kecil, tapi sekaligus tenang.