BOGORINSIDER.com — Saat angin laut bertiup lembut dan matahari mulai naik, Pantai Karang Jahe menampakkan pesonanya. Barisan pohon cemara laut menjulang di sepanjang tepian, menciptakan bayangan sejuk yang menari di atas pasir putih. Bagi banyak orang, pantai ini bukan sekadar tempat liburan, tapi ruang untuk berhenti sejenak dari hiruk pikuk hidup. Di sinilah, di pesisir Rembang, waktu seakan berjalan lebih pelan.
Cerita dari Pagi yang Tenang
Pantai Karang Jahe terletak di Desa Punjulharjo, sekitar 7 kilometer dari pusat kota Rembang. Jalan menuju pantai kini sudah mulus, dan sepanjang perjalanan, hamparan sawah serta pohon kelapa menemani setiap langkah. Saat tiba di pintu masuk, suara debur ombak langsung menyapa, berpadu dengan tawa anak-anak yang bermain di tepi air.
Di pagi hari, suasananya tenang dan damai. Warga lokal mulai membuka warung-warung kecil yang menjual kelapa muda, jagung bakar, dan es dawet. Di bawah rindang cemara laut, beberapa keluarga membentangkan tikar, menyiapkan bekal, dan menikmati sarapan bersama. Semua terasa sederhana, tapi begitu hangat.
Baca Juga: Air Terjun Batang Kapas Kampar: Surga Tersembunyi di Balik Tebing Riau
Keindahan yang Diciptakan Alam dan Komunitas
Pantai Karang Jahe bukan pantai baru, tapi cara masyarakat mengelolanya yang membuatnya istimewa. Warga sekitar secara swadaya menanam ribuan pohon cemara laut untuk menahan angin dan abrasi. Hasilnya, kini pantai ini dikenal karena barisan cemaranya yang panjang dan rapi menciptakan suasana seperti taman alam di tepi laut.
Banyak pengunjung yang datang bukan hanya untuk menikmati laut, tapi juga untuk berfoto di bawah pohon cemara yang menjulang membentuk lorong alami. Saat sinar matahari sore menyelinap di antara ranting, bayangannya menciptakan efek cahaya yang indah di kamera.
Seorang pengunjung dari Semarang, Rini (29), bercerita sambil tertawa, “Kalau lihat fotonya di media sosial, aku pikir editan. Ternyata aslinya malah lebih cantik.”
Surga Kecil untuk Keluarga
Pantai ini memang dirancang ramah keluarga. Ombaknya tenang, permukaan airnya landai, sehingga aman untuk anak-anak bermain. Banyak keluarga membawa pelampung dan bola pantai, sementara remaja duduk di bawah tenda menikmati angin sore.
Di area tengah pantai, tersedia spot foto berbentuk hati dari bambu, ayunan kayu yang menghadap laut, hingga jembatan mini untuk berjalan di atas pasir.
Selain itu, ada area sewa ATV dan perahu karet bagi yang ingin sedikit petualangan. Semua fasilitas dibuat sederhana tapi cukup bersih. Harga tiket masuknya pun sangat terjangkau, membuat pantai ini menjadi destinasi favorit terutama di akhir pekan.
Baca Juga: Menjelajah Sungai Kampar: Petualangan Alam yang Bikin Takjub di Riau
Warna Senja di Karang Jahe