BOGORINSIDER.com - Jika Anda ingin menikmati wisata sejarah yang menarik dan mengagumkan di Jawa Timur, Anda bisa mengunjungi Candi Jago yang terletak di Kabupaten Malang.
Candi ini merupakan salah satu peninggalan dari Kerajaan Singasari dan Majapahit yang memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi.
Candi Jago juga menyimpan banyak cerita dan misteri yang menarik untuk diungkap.
Sejarah Candi Jago
Candi Jago dibangun pada abad ke-13 sebagai tempat pemujaan dan peringatan bagi Raja Wisnuwardhana, raja keempat Singasari yang wafat pada tahun 1268 Masehi.
Nama asli candi ini adalah Jajaghu, yang berarti "keagungan" atau "tempat suci".
Candi ini dibangun selama 12 tahun oleh putra Raja Wisnuwardhana, yaitu Raja Kertanegara, yang kemudian menjadi raja terakhir Singasari.
Candi Jago memiliki arsitektur yang unik dan berbeda dari candi-candi lain di Jawa.
Candi ini berbentuk segi empat dengan tiga teras yang berundak. Bagian atap candi sudah hilang, diduga karena tersambar petir.
Candi ini juga memiliki relief-relief yang menggambarkan berbagai cerita, seperti Arjunawiwaha, Parthayana, Kresnayana, Kunjarakarna, Anglingdharma, dan Pancatantra.
Relief-relief ini menunjukkan pengaruh agama Hindu dan Buddha yang dianut oleh raja-raja Singasari.
Pada masa Majapahit, candi ini direnovasi oleh Raja Adityawarman, yang masih berkerabat dengan Raja Hayam Wuruk.
Raja Adityawarman menempatkan arca Manjusri, yaitu perwujudan Buddha sebagai dewa kebijaksanaan, di dalam candi.