BOGORINSIDER.com --Ketika kabut turun dan udara mulai menggigit kulit, banyak orang mencari tempat untuk sekadar beristirahat dan melepas penat.
Di kaki Gunung Salak, tepatnya di kawasan Pamijahan, Bogor, terdapat sebuah tempat yang seolah dirancang alam untuk menghangatkan tubuh dan menenangkan jiwa: Pemandian Air Panas Ciparay.
Hangatnya Alam di Tengah Dingin Pegunungan
Perjalanan menuju Ciparay adalah petualangan tersendiri. Dari pusat kota Bogor, butuh waktu sekitar dua jam menuju kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
Jalanan berkelok dengan pemandangan sawah dan pepohonan pinus menyambut sepanjang perjalanan. Begitu tiba di area parkir, pengunjung harus menuruni ratusan anak tangga menuju lembah kecil tempat sumber air panas alami berada.
Baca Juga: Serunya Menghabiskan Weekendmu ke Wisata Taman Safari Bogor, Petualangan Alam di Tengah Hutan
Suara gemericik sungai dan aroma belerang ringan mulai terasa sebelum mata menangkap pancaran uap dari kolam air panas yang dikelilingi bebatuan. Sensasinya seperti menemukan oasis tersembunyi di tengah hutan.
Air yang mengalir dari sumber alami di kaki gunung memiliki suhu sekitar 38–42°C, cukup hangat untuk merilekskan otot dan menenangkan pikiran.
Kolam Alami dan Keheningan yang Menyembuhkan
Berbeda dengan pemandian modern yang ramai, Ciparay tetap mempertahankan nuansa alami. Kolamnya dibangun sederhana dengan dinding batu dan lantai semen kasar, membiarkan suasana pedesaan tetap terasa.
Ada beberapa kolam dengan tingkat panas berbeda, sehingga pengunjung bisa memilih sesuai kenyamanan.
Saat berendam, pengunjung bisa melihat kabut tipis yang menari di antara pepohonan, suara sungai yang mengalir lembut, dan burung-burung liar yang melintas di atas kepala.
Baca Juga: Liburan Seru ke Destinasi Wisata Devoyage Bogor, Kota Mini Penuh Warna
Momen seperti ini membuat banyak orang datang bukan hanya untuk mandi air panas, tetapi juga untuk meditasi dan refleksi diri.
Warga setempat percaya bahwa air panas Ciparay memiliki khasiat menyembuhkan penyakit kulit, pegal-pegal, dan kelelahan fisik. Meski belum dibuktikan secara medis, kehangatan air belerang yang berpadu dengan udara segar memang memberi efek relaksasi yang luar biasa.
Wisata Ramah Alam dan Tradisi Lokal
Selain berendam, pengunjung bisa menyusuri jalur trekking ringan di sekitar kawasan pemandian. Beberapa warung kecil menjual makanan lokal seperti mie rebus, kopi tubruk, dan pisang goreng—sajian sederhana yang terasa nikmat saat dinikmati di udara dingin.
Artikel Terkait
Destinasi Wisata Budaya ke Kampung Baduy Luar, Belajar Kesederhanaan dari Leluhur di Banten
Ingin Healing Sambil Kulineran? Pantai Carita, Surga Kuliner Laut yang Menggoda di Serang Banten
Menikmati Akhir Pekan Agrowisata Cibanten, Liburan Edukatif di Tengah Alam Serang
Menyusuri Sejarah dan Keindahan Tempat Wisata di Bogor Kebun Raya, Warisan Hijau di Tengah Kota
The Ranch Cisarua Bogor, Wisata Ala Eropa di Puncak Cocok Menikmati Akhir Weekendmu Bersama Keluarga