BOGORINSIDER.com -- Larry Ellison, pendiri sekaligus pimpinan Oracle Corporation, kini menempati posisi kedua dalam daftar orang terkaya dunia, menggeser CEO Meta, Mark Zuckerberg.
Menurut data terbaru dari Bloomberg Billionaires Index per Jumat (18/7/2025), kekayaan bersih Ellison mencapai USD 251 miliar, naik sebesar USD 59 miliar hanya dalam tahun ini.
Baca Juga: Mark Zuckerberg Gelontorkan Rp227 Triliun Demi Kembangkan AI Selevel Manusia
Dengan pencapaian ini, ia kini hanya berada satu peringkat di bawah Elon Musk, CEO Tesla yang masih bertahan di posisi pertama.
Ellison, yang kini berusia 80 tahun, berhasil mendulang kekayaan luar biasa berkat kenaikan signifikan saham Oracle.
Saham perusahaan perangkat lunak itu melonjak 5,7% pada Selasa (15/7), menyusul kabar bahwa pemerintah Amerika Serikat akan mengizinkan perusahaan chip Nvidia dan AMD mengekspor sebagian produk semikonduktor mereka ke China.
Situasi tersebut mendorong optimisme investor, sehingga mendongkrak nilai saham Oracle dan secara otomatis memperbesar kekayaan Ellison.
Bahkan, hanya dalam bulan lalu saja, kekayaannya bertambah USD 26 miliar karena lonjakan nilai saham tersebut.
Sebagai informasi, sekitar 80 persen dari kekayaan Larry Ellison berbentuk saham dan opsi Oracle.
Baca Juga: Zuckerberg Bangun Mega Data Center Demi Salip ChatGPT, Siapkan Listrik Ribuan Megawatt
Ia pertama kali masuk dalam jajaran miliarder pada tahun 1993 dan sejak itu terus mempertahankan posisinya di jajaran elit orang terkaya dunia.
Kesuksesan Oracle dalam menyasar pasar cloud computing dan sistem basis data enterprise membuat perusahaan ini tetap relevan dan tumbuh pesat, menjadikan sahamnya sangat bernilai tinggi di pasar global.
Sementara itu, Mark Zuckerberg, pendiri Facebook dan CEO Meta, kini turun ke posisi ketiga, diikuti oleh pendiri Amazon Jeff Bezos di peringkat keempat, dan mantan CEO Microsoft, Steve Ballmer, di posisi kelima.
Pergeseran posisi ini mencerminkan betapa dinamisnya peta kekayaan global yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan saham dan keputusan strategis perusahaan teknologi besar.
Baca Juga: Zuckerberg Gelontorkan Rp 3,2 Triliun Demi Rekrut Kepala AI Apple ke Meta