BOGORINSIDER.com -- China kembali menarik perhatian dunia setelah mengumumkan penemuan cadangan thorium dalam jumlah besar yang disebut-sebut dapat menjadi solusi jangka panjang kebutuhan energi nasional.
Lokasi penemuan berada di kompleks tambang Bayan Obo, Mongolia Dalam, dan diklaim cukup untuk memenuhi konsumsi energi rumah tangga di China hingga 60.000 tahun.
Baca Juga: iPhone Akhirnya Tumbuh Lagi di China Setelah Tersaingi Huawei
Temuan ini diumumkan oleh tim geologi dari Beijing dalam laporan survei nasional. Klaim ini pun memicu perhatian internasional karena thorium diyakini berpotensi menggantikan uranium sebagai bahan bakar nuklir masa depan.
Jika benar, ini bisa menjadi "sumber energi abadi" bagi China, sekaligus memperkuat dominasi negara tersebut dalam teknologi energi.
Apa Itu Thorium?
Thorium adalah logam radioaktif alami yang lebih melimpah dibanding uranium. Unsur ini tersebar di banyak wilayah seperti India, Brasil, Turki, Mesir, dan Amerika Serikat.
Tidak seperti uranium yang bersifat fisil, thorium bersifat fertil, artinya perlu "ditembak" dengan neutron dalam reaktor untuk berubah menjadi uranium-233 bahan bakar yang kemudian bisa digunakan untuk menghasilkan energi.
Sejumlah ilmuwan menyebut thorium sebagai jawaban atas persoalan energi nuklir saat ini karena kemampuannya menghasilkan energi lebih efisien, menghasilkan limbah radioaktif lebih sedikit, dan berisiko rendah terhadap proliferasi senjata nuklir.
Baca Juga: Mayoritas Tim AI Elit Pilihan Zuckerberg Berasal dari China
Kelebihan dan Tantangan Teknologi Thorium
Thorium memiliki banyak keunggulan, salah satunya adalah efisiensi tinggi dalam proses pembangkitan listrik dan kemampuannya beroperasi di suhu tinggi tanpa risiko pelelehan reaktor.
Reaktor berbasis thorium juga dapat membantu menghancurkan plutonium hasil reaktor generasi sebelumnya.
Namun, penggunaan thorium juga menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal pemrosesan kimia yang kompleks dan mahal.
Selain itu, karena thorium tidak bisa langsung digunakan sebagai bahan bakar, perlu reaktor pendukung untuk memproduksi uranium-233 terlebih dahulu sebelum digunakan secara luas.