teknologi

CEO OpenAI Jawab Isu Dampak AI terhadap Konsumsi Listrik dan Air

Jumat, 13 Juni 2025 | 09:30 WIB
CEO OpenAI Jawab Isu Dampak AI terhadap Konsumsi Listrik dan Air (foto chatgpt/sindonews.com)

BOGORINSIDER.com -- CEO OpenAI, Sam Altman, memberikan penjelasan atas kekhawatiran publik tentang dampak lingkungan dari penggunaan kecerdasan buatan (AI) generatif, khususnya ChatGPT.

Ia menanggapi isu bahwa teknologi AI membutuhkan konsumsi energi dan air dalam jumlah besar, yang dinilai dapat memperburuk kondisi lingkungan.

Altman menyatakan bahwa setiap permintaan (kueri) yang dikirimkan ke ChatGPT hanya menghabiskan sekitar 1/15 sendok teh air.

Baca Juga: Daftar Orang Terkaya di Bogor Versi ChatGPT 2024, Ada Nama Eks Koruptor Rahmat Yasin

Air tersebut dibutuhkan dalam proses pendinginan server di pusat data, yang berfungsi menjaga suhu operasional tetap stabil.

Dalam sebuah unggahan blog pribadi, Altman juga menyebut bahwa konsumsi energi untuk satu kueri ChatGPT rata-rata hanya 0,34 watt-jam.

Angka ini, katanya, setara dengan energi yang dibutuhkan oven dalam waktu kurang dari satu detik, atau daya yang digunakan bohlam hemat energi selama beberapa menit.

Pernyataan ini disampaikan Altman dalam konteks memperkirakan masa depan AI dan dampaknya terhadap kehidupan manusia.

Meski begitu, Altman tidak menguraikan secara rinci dari mana sumber data tersebut diperoleh. Pernyataan ini hadir di tengah meningkatnya sorotan publik terhadap besarnya sumber daya yang dikonsumsi industri AI.

Para peneliti memperkirakan bahwa dalam waktu dekat, kebutuhan energi untuk mengoperasikan sistem AI bisa melebihi konsumsi listrik oleh penambangan kripto seperti Bitcoin.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Gelontorkan Rp227 Triliun Demi Kembangkan AI Selevel Manusia

Laporan dari The Washington Post yang dirilis tahun lalu, bekerja sama dengan para ilmuwan, menyatakan bahwa untuk menghasilkan satu email pendek menggunakan AI berbasis GPT-4, dibutuhkan air hampir setara dengan satu botol minum.

Besarnya konsumsi air itu pun sangat tergantung pada lokasi fisik pusat data yang digunakan, terutama apakah wilayah tersebut menggunakan air untuk sistem pendingin.

Dalam blognya, Altman juga menyampaikan pandangan positif tentang masa depan AI. Ia memperkirakan bahwa produksi dan pengoperasian pusat data akan menjadi semakin otomatis di masa mendatang, sehingga biaya operasional AI bisa ditekan mendekati biaya listrik semata.

Menurutnya, walaupun beberapa jenis pekerjaan akan tergantikan oleh AI, kemajuan teknologi ini juga berpotensi membuat dunia lebih makmur dalam waktu singkat.

Halaman:

Tags

Terkini