teknologi

Nikon Z5 II Hadir sebagai Penerus Canggih dengan Banyak Peningkatan

Rabu, 4 Juni 2025 | 09:20 WIB
Nikon Z5 II Hadir sebagai Penerus Canggih dengan Banyak Peningkatan (foto nikon/informacionpublica.svet.gob.gt)

BOGORINSIDER.com --Setelah lima tahun sejak peluncuran Nikon Z5 pada 2020, Nikon akhirnya memperkenalkan generasi penerusnya, Nikon Z5 II, sebagai kamera mirrorless full frame entry-level yang mendapat berbagai peningkatan signifikan dari pendahulunya.

Z5 pertama dikenal luas berkat harga terjangkau di bawah Rp 15 juta, menjadikannya favorit bagi fotografer pemula maupun profesional yang ingin beralih ke sistem full frame.

Dengan jangka waktu pengembangan yang cukup panjang, Z5 II kini dibekali teknologi yang jauh lebih mumpuni.

Baca Juga: Andalkan Layar AMOLED 120 Hz dengan Kamera Super Jernih, Ini Rincian Harga Infinix Note 40 Series

Kamera ini menggunakan prosesor Expeed 7 dan sensor BSI CMOS 24,5 MP full frame, sama seperti yang digunakan pada Nikon Zf dan bahkan setara dengan model profesional seperti Z8 dan Z9.

Peningkatan ini membuat kemampuan autofokus Nikon Z5 II jauh lebih cepat dan akurat, bahkan dalam kondisi pencahayaan rendah hingga -10 EV. Kamera ini juga memiliki kecepatan pemotretan berturut-turut hingga 15 fps untuk format RAW dan 30 fps untuk JPG, menjadikannya ideal untuk fotografi aksi.

Dari sisi video, Z5 II mampu merekam video 4K 30p internal dengan 10-bit N-Log dan dukungan LUT, fitur yang sebelumnya hanya tersedia di model yang lebih mahal.

Secara desain, Z5 II masih mempertahankan bentuk dan ukuran yang mirip dengan Z5. Bodinya tetap ringkas dan ringan untuk ukuran kamera full frame.

Kamera ini juga dilengkapi dengan dual slot kartu SD, dan layar LCD vari-angle 3,2 inci beresolusi tinggi yang bisa diputar ke samping seperti pada Z6 III, memudahkan pengambilan gambar dari berbagai sudut.

Baca Juga: Review Mendalam POCO M6 Pro 5G, Ponsel dengan Performa Kelas Atas dan Sistem Kamera Canggih

Electronic viewfinder (EVF) beresolusi 3,69 juta titik juga telah disematkan, cukup memadai untuk kelasnya.

Pengguna lensa Nikon DSLR, termasuk seri AF-D, masih bisa menggunakan lensa-lensa lawas dengan adaptor FTZ, meski fungsi autofokus pada lensa AF-D tidak aktif.

Namun berkat fitur pembesaran titik fokus dan deteksi subjek canggih, pengguna tetap bisa melakukan manual fokus dengan presisi tinggi.

Kamera ini juga dilengkapi in-body image stabilization (IBIS), yang sangat membantu saat memotret dalam kondisi minim cahaya atau menggunakan shutter lambat.

Pengujian menunjukkan hasil foto tetap tajam meski memotret pada shutter speed mendekati satu detik.

Halaman:

Tags

Terkini