China Matikan Seluruh Chatbot AI Selama Ujian Nasional Demi Cegah Kecurangan

photo author
- Kamis, 12 Juni 2025 | 09:25 WIB
China Matikan Seluruh Chatbot AI Selama Ujian Nasional Demi Cegah Kecurangan (foto aplikasi chatgpt/kompas.com)
China Matikan Seluruh Chatbot AI Selama Ujian Nasional Demi Cegah Kecurangan (foto aplikasi chatgpt/kompas.com)

BOGORINSIDER.com -- Pemerintah Tiongkok mengambil langkah tegas dalam menjaga integritas ujian masuk perguruan tinggi nasional atau gaokao dengan menonaktifkan seluruh layanan chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) selama periode ujian berlangsung.

Kebijakan ini diterapkan untuk menghindari kemungkinan siswa menggunakan bantuan teknologi AI sebagai alat mencontek.

Ujian gaokao, yang sangat kompetitif dan menentukan masa depan akademik para siswa, diikuti oleh sekitar 13,3 juta pelajar di seluruh wilayah China.

Baca Juga: China dan Arab Saudi Sukses Hijaukan Gurun dengan Teknologi Canggih: Begini Cara Mereka

Ujian berlangsung mulai Sabtu, 7 Juni hingga Selasa, 10 Juni 2025. Selama empat hari pelaksanaan tersebut, siswa dihadapkan pada tantangan besar tanpa akses pada teknologi AI yang biasanya bisa membantu menyelesaikan soal.

Beberapa pengguna media sosial di China sempat mengunggah tangkapan layar dari chatbot seperti Doubao milik ByteDance (perusahaan induk TikTok), yang memperlihatkan pesan otomatis: “Selama ujian masuk perguruan tinggi, layanan tanya jawab dihentikan sesuai ketentuan.”

Meskipun pengguna mengklaim bahwa pertanyaan yang diajukan bukan soal ujian, jawaban yang diterima tetap sama layanan dinonaktifkan.

Chatbot AI populer lainnya seperti DeepSeek, Yuanbao milik Tencent, Qwen dari Alibaba, hingga Kimi milik Moonshot juga membatasi operasionalnya.

Mereka mematikan fungsi tertentu seperti pengenalan gambar selama periode ujian demi memastikan tidak ada celah kecurangan yang bisa dimanfaatkan.

Namun, pemanfaatan AI tidak sepenuhnya dilarang dalam proses gaokao. Di beberapa daerah, justru digunakan untuk meningkatkan pengawasan.

Baca Juga: CEO Nvidia: China Semakin Mendekati AS dalam Perlombaan Teknologi AI

Provinsi Jiangxi, misalnya, merekam seluruh proses ujian dan menganalisis perilaku peserta secara cermat setelah ujian berakhir.

Jika ditemukan aktivitas mencurigakan seperti saling melirik atau berbisik, peserta dapat dikenakan sanksi tegas.

Selain itu, pemerintah China juga mengintensifkan sistem keamanan lainnya. Identifikasi biometrik, pemeriksaan ketat terhadap perangkat elektronik, serta penggunaan pengacak sinyal radio juga diterapkan di seluruh pusat ujian demi menjamin keadilan dan keamanan ujian nasional.

Langkah ini menunjukkan bagaimana China sangat serius dalam menjaga integritas pendidikan, meskipun harus mengorbankan kenyamanan teknologi selama beberapa hari.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Damar Aryo Pamungkas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X