BOGORINSIDER.com -- CEO Apple, Tim Cook, akhirnya angkat bicara mengenai ancaman tarif impor yang diberlakukan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump, dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi operasional perusahaan.
Dalam pernyataannya, Cook menyebut bahwa pada kuartal pertama 2025, efek kebijakan tarif tersebut terhadap Apple masih terbatas. Namun, untuk kuartal yang sedang berlangsung hingga akhir Juni, perusahaan memperkirakan biaya tambahan mencapai USD 900 juta sebagai akibat dari tarif tersebut.
Baca Juga: Kapan iPhone 16 Pro dan iPhone 16 Pro Max Akan Rilis? Ini Dia Bocoran Spesifikasi yang Beredar
Jumlah ini sempat mengejutkan banyak analis yang memperkirakan beban tarif akan jauh lebih tinggi. Cook menjelaskan bahwa sebagian besar produk Apple hingga saat ini masih belum terkena tarif tambahan secara langsung.
Akan tetapi, ia juga mengakui bahwa perusahaan belum memiliki strategi jangka panjang yang pasti apabila kebijakan tarif semakin diperluas di masa mendatang. Cook dengan jujur menyatakan bahwa terlalu sulit untuk meramalkan apa yang akan terjadi setelah bulan Juni.
Ketidakjelasan arah kebijakan tarif ini berdampak pada sentimen pasar. Meskipun Apple berhasil melampaui ekspektasi pendapatan Wall Street dan menunjukkan pertumbuhan penjualan yang kuat untuk lini produk seperti iPad dan Mac, harga saham perusahaan justru turun sebesar 4%.
Hal ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap potensi risiko yang masih mengintai.
Baca Juga: Kapan iPhone 16 Pro dan iPhone 16 Pro Max Akan Rilis? Ini Dia Bocoran Spesifikasi yang Beredar
Cook memuji tim operasional Apple yang telah bekerja keras dalam menyusun ulang rantai pasokan dan manajemen stok untuk mengurangi risiko.
Salah satu upaya nyata adalah memindahkan sebagian besar produksi dari China ke negara-negara seperti India dan Vietnam. Saat ini, produk iPhone yang dijual di AS mulai banyak dipasok dari India, sementara iPad, Mac, Apple Watch, dan AirPods berasal dari Vietnam.
Negara-negara ini dikenai tarif yang jauh lebih rendah dibanding China, yang dikenai tarif hingga 145%.
Namun demikian, Cook memperingatkan bahwa jika ke depan India dan Vietnam juga menjadi sasaran tarif yang lebih tinggi, strategi diversifikasi tersebut bisa terancam gagal.
Meski Apple telah mempersiapkan infrastruktur produksi di luar China dalam beberapa tahun terakhir, semua langkah itu tetap berisiko bila kebijakan tarif terus berubah-ubah secara tidak terduga.
Baca Juga: Pernyataan Apple Terkait Penyebab dan Solusi Masalah Overheat pada iPhone 15 Series
Artikel Terkait
Review iPhone 15 Pro Max di Tahun 2024, Mulai dari Inovasi Terkini Hingga Rincian Harga
Perbandingan Samsung Galaxy S24 vs Apple iPhone 15, Siapa yang Pantas Dijuluki Raja Ponsel Tahun Ini?
Jadwal Rilis dan Bocoran Spesifikasi iPhone SE 4, Sudah Pakai Layar OLED?
Diprediksi Bakal Rilis dengan Harga Dibawah 10 Juta, Ini Bocoran Spesifikasi iPhone SE 4
Kapan iPhone 16 Pro dan iPhone 16 Pro Max Akan Rilis? Ini Dia Bocoran Spesifikasi yang Beredar